Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya warga Indonesia menjalani pemeriksaan medis setidaknya sekali setahun untuk meminimalkan dan mengantisipasi risiko kesehatan.
“Kami ingin semua warga melakukan pemeriksaan kesehatan setidaknya sekali setahun pada ulang tahun mereka,” ujarnya saat peluncuran peraturan pemerintah untuk menjamin keselamatan online anak-anak di Istana Presiden Jakarta pada Jumat.
Dia mengatakan hal tersebut dalam konteks program Pemeriksaan Kesehatan Gratis, yang memberikan kesempatan kepada penduduk di seluruh negeri untuk mengakses layanan pemeriksaan kesehatan gratis dalam waktu 30 hari dari ulang tahun mereka.
Presiden mencatat bahwa meskipun program tersebut diluncurkan pada 10 Februari tahun ini, sebagian penduduk masih enggan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Meskipun pemerintah telah menyediakan kenyamanan tersebut, saya diberitahu bahwa banyak orang masih enggan memeriksa kesehatan mereka, mungkin karena takut dengan hasilnya. Ingatlah bahwa pemeriksaan kesehatan penting untuk mengidentifikasi perawatan dini yang diperlukan,” tegasnya.
Dia menegaskan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis adalah cara pemerintah untuk meningkatkan kesehatan warga dan memungkinkan mereka mencegah penyakit melalui deteksi dini.
Dengan demikian, kepala negara menyampaikan harapannya bahwa inisiatif ini akan membantu meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan dan mendorong orang untuk memanfaatkan fasilitas yang ditawarkan pemerintah.
Sebelumnya, pada 21 Maret 2025, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, melaporkan bahwa program tersebut telah menarik lebih dari satu juta pendaftar di seluruh negeri.
Dia menginformasikan bahwa jumlah peserta terus meningkat, dengan sekitar 90 ribu orang mendaftar setiap hari.
Sadikin juga mencatat bahwa pemerintah menargetkan 150 ribu peserta harian untuk memenuhi target menjangkau 50 juta warga melalui program ini tahun ini.
Translator: Andi F/Genta T, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025