Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia Prabowo Subianto terbang ke Doha, Qatar, untuk menyampaikan dukungan Jakarta secara pribadi kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani menyusul serangan udara Israel baru-baru ini di kawasan permukiman di ibu kota.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya yang berbicara dari Jakarta pada Jumat sore, mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo langsung mengadakan pertemuan dengan Emir Al Thani sesaat setelah tiba di Doha.
“Hari ini, Presiden Prabowo terbang ke Doha untuk bertemu dengan emir pada Jumat sore waktu setempat. Beliau memutuskan untuk melakukan kunjungan ini dengan segera sebagai tanggapan atas serangan Israel ke Doha pada Selasa, 9 September,” kata Wijaya.
Wijaya yang mendampingi presiden menekankan bahwa kunjungan resmi ini dimaksudkan untuk menunjukkan solidaritas Indonesia kepada pemerintah dan rakyat Qatar di tengah ketegangan regional yang semakin meningkat.
Wartawan melaporkan bahwa pesawat kepresidenan berangkat dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma di Jakarta pada Jumat pagi. Setibanya di sana, Presiden Prabowo disambut oleh Emir Al Thani.
Militer Israel dilaporkan melancarkan serangan udara sepihak ke kawasan permukiman di Doha, dengan klaim menargetkan anggota senior organisasi Palestina, Hamas. Kelompok tersebut tengah berkumpul untuk negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Mesir.
Menurut laporan, 15 jet tempur dikerahkan dan 10 bom dijatuhkan dalam serangan mematikan yang menewaskan lima delegasi Hamas dan satu perwira keamanan Qatar. Pemakaman untuk para korban digelar pada Kamis, 11 September, dengan Emir Al Thani turut serta dalam doa bersama.
Sebagai tanggapan, Qatar telah bersumpah bahwa Israel akan menghadapi reaksi kolektif dari mitra-mitra regional.
“Kami saat ini sedang mendiskusikan respons dengan para mitra kami di kawasan,” kata Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani pada Rabu, 10 September.
Berita terkait: Abrahamic Plea to Israel urges immediate ceasefire in Gaza
Berita terkait: Indonesia’s Gaza Mission: 91 tons of aid airdropped since 17 Aug
Penerjemah: Genta T, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025