Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pemerintahannya untuk mempermudah penggunaan teknik pembersihan lahan modern tanpa pembakaran bagi masyarakat dan perusahaan.
"Pak Presiden berkomitmen memberikan akses ke teknologi modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Budi Gunawan dalam pernyataannya di Jakarta, Minggu.
Gunawan menyatakan Presiden Prabowo mengeluarkan instruksi ini mempertimbangkan kebutuhan masyarakat akan lahan untuk kegiatan ekonomi serta solusi pembersihan lahan tanpa memicu kebakaran hutan.
Menurutnya, instruksi ini akan ditindaklanjuti dengan program penyediaan alat berat, teknologi pembersihan lahan ramah lingkungan, serta bantuan teknis dari kementerian terkait.
Program bantuan teknologi akan diluncurkan bertahap di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, terutama di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
"Pemerintah juga akan memberikan bantuan kepada petani dan pelaku usaha terkait metode pembersihan lahan berkelanjutan," tambahnya.
Berita terkait: Presiden keluarkan instruksi tangani kebakaran hutan dan lahan: Pejabat
Sebelumnya, Presiden Prabowo memimpin rapat terbatas di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 1 Agustus.
Dalam rapat tersebut, kepala negara meminta menteri-mentrinya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi saat musim kemarau.
Rapat dihadiri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Kepala Sekretaris Pribadi Presiden Rizky Irmansyah secara langsung.
Sementara itu, menteri yang ikut via telekonferensi antara lain Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto.
Hadir juga Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Investasi dan Pengembangan Hilir sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan.
Berita terkait: Menteri tegaskan toleransi nol terhadap pembakaran di Kalimantan Barat
Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025