Prabowo: Indonesia Buka Opsi Akui Israel, Jika Palestina Merdeka

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto kembali membuka kemungkinan Indonesia untuk mengakui Negara Israel — tetapi hanya jika Israel terlebih dahulu mengakui Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Prabowo saat Konferensi Tingkat Tinggi tentang Palestina dan Solusi Dua Negara yang digelar di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Senin.

“Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina, tapi Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” ujarnya.

Pernyataan itu disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari para delegasi di Ruang Sidang Umum.

Presiden Prabowo juga menekankan bahwa Deklarasi New York telah memberikan jalan yang adil menuju perdamaian antara Israel dan Palestina. Deklarasi New York disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 12 September 2025, sebagai tanggapan atas genosida di Gaza yang dilakukan oleh militer Israel.

“Deklarasi New York telah memberikan jalan yang damai dan adil menuju perdamaian,” sebutnya.

Selanjutnya, Prabowo mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak di Gaza. Puluhan ribu warga sipil di Gaza telah kehilangan nyawa akibat genosida yang dilakukan militer Israel.

“Kami mengutuk semua tindak kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat kami berkumpul untuk mengambil tanggung jawab sejarah kami. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina tetapi juga masa depan Israel, dan juga kredibilitas PBB itu sendiri,” tegas Prabowo.

Mengakhiri pidatonya di podium PBB, Presiden Prabowo menyampaikan seruan mendesak untuk bersatu menuju perdamaian.

MEMBACA  Lansia Sehat Bisa Percepat Kemajuan Indonesia Emas 2045

“Damai sekarang. Damai segera. Kita butuh damai!” katanya.

Konferensi Tingkat Tinggi tentang Palestina dan Solusi Dua Negara merupakan bagian dari Sidang Majelis Umum PBB ke-80. KTT ini diinisiasi bersama oleh Prancis dan Arab Saudi, yang diwakili oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.

Berita terkait: Prabowo kutuk kekerasan di Gaza, tegaskan solusi dua negara

Berita terkait: Presiden Prabowo desak pengakuan Palestina di Konferensi PBB

Berita terkait: Prabowo akan hadiri KTT PBB tentang solusi dua negara untuk Palestina

Penerjemah: Genta/Fathur, Kuntum Khaira Riswan
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025