Minggu, 7 Januari 2024 – 13:25 WIB
Jakarta – Menjelang Debat ketiga yang salah satunya membahas pertahanan nasional, Komandan TIm Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN), Budisatrio Djiwandono, menekankan bahwa akses kesehatan adalah salah satu benteng dari pertahanan manusia di Indonesia, baik untuk ancaman militer dan non militer.
Baca Juga :
Indikator: Elektabilitas Prabowo-Gibran 46,9%, Berpeluang Menang Satu Putaran
“Ancaman militer jelas membutuhkan support fasilitas kesehatan. Namun akses kesehatan juga dibutuhkan dalam menghadapi ancaman nonmiliter, seperti krisis kesehatan dan bencana alam.” kata Budisatrio, kepada wartawan (Minggu, 7/1).
Budisatrio yang juga pimpinan Komisi IV DPR RI ini kemudian mencontohkan saat Pandemi Covid-19 yang sudah terlewati, akses kesehatan dan peran TNI sebagai lembaga pertahanan begitu penting.
Baca Juga :
Mendadak China Perintahkan Warganya Tinggalkan Negara Tetangga Indonesia, Kenapa?
TKN Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono
“TNI sebagai lembaga pertahanan menjadi salah satu ujung tombak kita dalam menghadapi Covid 19 yang menjadi ancaman nonmiliter kala itu. Nah peran TNI tersebut perlu dibantu dengan membangun akses dan fasilitas kesehatan yang kuat sebagai benteng pertahanan nasional.” jelas Budisatrio.
Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan, jelas Budisatrio, sangat memahami persoalan tersebut. Salah satu programnya adalah pembangunan 24 rumah sakit dibawah Kementerian Pertahanan.
Baca Juga :
PDIP Duga Pertemuan Jokowi-Prabowo Bahas Pembelian Pesawat Bekas: Mungkin Persiapan Debat
“Ada 24 Rumah Sakit Militer yang dibangun oleh Pak Prabowo sebagai Menhan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya nanti RS Sudirman di Bintaro, yang akan menjadi Rumah Sakit Militer terbesar di Asia Tenggara. Ini tidak hanya diperuntukkan untuk TNI, tapi juga untuk masyarakat umum.” jelas Budisatrio.
Tidak hanya membangun Rumah Sakit, untuk menyediakan sumber daya yang mumpuni Prabowo juga mendirikan Fakultas Kedokteran Militer di Universitas Pertahanan (Unhan).
Ketua TKN Rosan Roeslaeni bersama pasangan Prabowo-Gibran.
“Rumah sakit, Fakultas Kedokteran Militer ini sudah menjadi bukti perhatian besar Pak Prabowo terhadap pertahanan di bidang kesehatan. Dan sekarang sebagai Capres, Pak Prabowo juga banyak memasukkan program kesehatan dalam visi misi Prabowo Gibran,” urainya.
Salah satu program unggulan yang termaktub dalam visi misi Prabowo Gibran adalah pembangunan rumah sakit berkualitas di setiap kabupaten di Indonesia.
“Rumah sakit berkualitas di tiap kabupaten Ini merupakan bagian 8 program hasil terbaik cepat dari Prabowo Gibran. Jadi akan menjadi prioritas. Begitu juga Makan Siang Gratis, memiliki aspek kesehatan yang sangat besar untuk anak bangsa.” jelas Budisatrio.
Program-program ini, lanjut Budisatrio, sangat dibutuhkan karena Indonesia karena masih tingginya kebutuhan akses kesehatan.
“Semangatnya, Prabowo Gibran ingin mengurangi angka kematian karena alasan-alasan yang masih bisa dicegah, terutama lewat akses kesehatan yang lebih baik. Jika ini berhasil, selain meningkatkan pertahanan dan ketahanan nasional, Indeks Pembangunan Manusia kita akan meningkat.” tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Source : istimewa