Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyerukan investigasi yang cepat dan transparan atas meninggalnya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan.
Sopir itu tewas setelah tertabrak kendaraan lapis baja Brigade Mobil (Brimob) saat pembubaran protes di dekat kompleks parlemen di Jakarta.
“Untuk para petugas yang melakukan kesalahan atau pelanggaran, Polri sudah melakukan penyelidikan internal. Saya telah minta agar proses ini dilakukan dengan cepat, transparan, dan terbuka supaya publik bisa mengikutinya,” kata Prabowo di Istana Merdeka pada Minggu.
Presiden menyatakan dia terkejut dan kecewa dengan tindakan berlebihan dari personel keamanan selama insiden pada Kamis malam itu.
Dia telah memerintahkan aparat penegak hukum untuk meminta pertanggungjawaban pihak yang bersalah, menekankan bahwa jika petugas terbukti bertindak di luar batas hukum, pemerintah akan mengambil “tindakan tegas” sesuai undang-undang.
Tujuh anggota Brimob Polda Jakarta saat ini sedang dimintai keterangan terkait kasus tersebut.
Presiden juga menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menjunjung demokrasi dengan menghormati kebebasan berekspresi masyarakat dan memastikan semua aspirasi tulus dari publik didengar. Dia menekankan pemerintah berdedikasi untuk menyediakan ruang terbuka untuk diskursus publik.
Protes belakangan ini di seluruh Indonesia terutama dipicu oleh kemarahan publik atas rencana tunjangan perumahan bulanan sebesar Rp50 juta untuk anggota DPR, yang dianggap banyak orang berlebihan di tengah naiknya biaya hidup dan ekonomi yang lemah.
Situasi ini diperparah oleh komentar beberapa anggota dewan yang dianggap tidak sensitif dan tidak memahami realita, seperti membandingkan diri dengan buruh kasar, menyebut para pemrotes “bodoh,” dan membenarkan tunjangan dengan alasan jarak tempuh mereka yang jauh.
Demonstrasi semakin meningkat dan menjadi lebih keras setelah sebuah video viral yang menunjukkan kendaraan taktis polisi menabrak dan menewaskan seorang pengemudi ojek online selama protes di Jakarta.
Berita terkait: Prabowo dukung ekspresi damai, peringatkan tindakan makar
Berita terkait: Prabowo umumkan pembalikan kebijakan DPR di tengah kecaman publik
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025