Prabowo Desak Akhiri Korupsi di Pemerintahan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyerukan penghapusan semua bentuk penyalahgunaan dan korupsi di dalam pemerintahan saat upacara peringatan Hari Pancasila 2025 pada Senin lalu.

Presiden menyatakan bahwa bangsa Indonesia menghadapi tantangan serius, bukan hanya kekurangan sumber daya tapi juga terkait pola pikir pejabat negara, terutama yang memegang jabatan penting mewakili rakyat.

"Sebagai presiden Indonesia, saya lihat masih terlalu banyak penyalahgunaan, masih terlalu banyak korupsi, masih terlalu banyak manipulasi di pemerintahan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, presiden menekankan pentingnya kembali ke nilai-nilai luhur ideologi negara, Pancasila, sebagai pedoman untuk memperbaiki sistem dan perilaku di pemerintahan.

Dia mendesak semua pengelola negara untuk segera melakukan perbaikan.

"Saya sudah bersumpah di depan rakyat untuk menjunjung Konstitusi dan semua hukum di republik ini, dan insya Allah, saya akan penuhi sumpah itu tanpa ragu," ujarnya.

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap mereka yang merugikan kepentingan rakyat dan merusak integritas lembaga negara.

"Negara kita kuat. Kami akan singkirkan mereka yang tidak loyal pada bangsa tanpa pilih kasih," tegasnya.

Presiden Prabowo menyatakan bahwa Hari Pancasila 2025 menjadi momentum untuk memperkuat integritas nasional menjelang 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Upacara tersebut juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia yang kini menjabat sebagai ketua Dewan Pengarah BPIP; wakil presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla; serta wakil presiden ke-6 Try Sutrisno.

Berita terkait: Pancasila lahir dari komitmen persatuan nasional: Prabowo

Berita terkait: Presiden pimpin upacara Hari Pancasila di Jakarta Pusat

Penerjemah: Andi Firdaus, Raka Adji
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Menteri Keuangan Desak Para Pemangku Kepentingan Tingkatkan Perilaku Investor