Prabowo akan mengirim delegasi ke India untuk membahas pakta pertahanan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto pada hari Sabtu mengungkapkan rencana untuk mengirim delegasi tingkat tinggi ke India untuk menindaklanjuti perjanjian kerja sama pertahanan (DCA) antara kedua negara itu.

Saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi, Prabowo mengatakan bahwa ia sedang menunggu jadwal dari pemerintah India untuk kunjungan delegasi tersebut.

“Kami baru saja meratifikasi perjanjian kerja sama pertahanan, dan kami akan mengirim delegasi tingkat tinggi di bidang pertahanan sesegera mungkin, sesuai jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah India,” ujarnya di Hyderabad House, New Delhi, India, pada hari Sabtu.

Menurutnya, kerja sama antara Indonesia dan India terus berkembang di berbagai sektor.

Selama pertemuan dengan PM Modi di Hyderabad House, Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, kesehatan, energi, teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi informasi (IT).

“Saya juga senang melaporkan bahwa pembicaraan kami dengan banyak pemimpin dari sektor industri India berjalan lancar, dan kami telah berbicara secara detail tentang bagaimana India dapat lebih terlibat dalam ekonomi Indonesia,” katanya.

Ia juga mengundang investor India untuk berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Sementara itu, PM Modi menekankan bahwa kerja sama pertahanan merupakan topik utama dalam pertemuan bilateral tersebut.

“Untuk meningkatkan kerja sama di sektor pertahanan, kami telah memutuskan untuk berkolaborasi dalam manufaktur pertahanan dan rantai pasokan,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Indonesia dan India telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam keamanan maritim, keamanan cyber, kontra-terorisme, dan upaya deradikalisasi.

“Perjanjian yang dibuat hari ini mengenai keamanan dan keselamatan maritim akan lebih memperkuat kolaborasi kita dalam pencegahan kejahatan, operasi pencarian dan penyelamatan, dan pembangunan kapasitas institusi,” kata PM Modi.

MEMBACA  Jumlah pembelot Korea Utara yang datang ke Korea Selatan diperkirakan sebanyak 190 tahun lalu.

Translator: Genta M, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025