PPLN Kuala Lumpur Menerima Logistik Pemilihan Sebelum Hari Pemungutan Suara

Sehubungan dengan kondisi khusus Malaysia, PPLN Kuala Lumpur menyediakan tiga sistem pemungutan suara untuk pemilih di negara tersebut.

Kuala Lumpur (ANTARA) – Komite Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuala Lumpur, Malaysia, mengonfirmasi telah menerima logistik pemilihan untuk pemilihan parlemen dan presiden yang akan datang.

Berkata di Kuala Lumpur pada hari Rabu, Puji Sumarsono, anggota PPLN Kuala Lumpur, menyatakan bahwa logistik pemilihan, termasuk kotak suara dan kertas suara, aman di dalam kompleks Kedutaan Besar Indonesia.

Personel PPLN telah memeriksa dan memeriksa kembali kondisi dan jumlah kertas suara yang diterima dan menemukan bahwa 452.065 atau 99,8 persen kertas suara untuk pemilihan parlemen dalam kondisi baik.

Mereka juga menemukan bahwa 451.692 atau 99,7 persen dari total jumlah kertas suara untuk pemilihan presiden juga dalam kondisi baik dan dapat didistribusikan kepada pemilih pada 14 Februari, kata Sumarsono.

PPLN Kuala Lumpur akan segera mengirim permintaan kertas suara tambahan untuk pemilihan parlemen dan presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia sebelum hari pemungutan suara, tambahnya.

Sehubungan dengan kondisi khusus Malaysia, PPLN Kuala Lumpur menyediakan tiga sistem pemungutan suara untuk pemilih di negara tersebut.

Pertama, pemilih dapat memberikan suara mereka di bilik suara yang didirikan oleh Komite Kerja Stasiun Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN).

Kedua, pemilih dapat menggunakan kotak suara bergerak, dan ketiga, mereka dapat mengirimkan kertas suara mereka ke KPPSLN menggunakan layanan pos Malaysia.

Untuk sistem pemungutan suara melalui pos, KPPSLN efektif dari 2 Januari hingga 14 Februari, sementara kotak suara bergerak efektif pada 4-11 Februari, dan bilik suara pada 11 Februari.

PPLN Kuala Lumpur telah memutuskan untuk mendirikan bilik suara di kompleks World Trade Center Chow Kit, ungkapnya, menambahkan bahwa semua kertas suara pemilih akan dihitung pada 14 Februari.

MEMBACA  Menteri Hasan mengirim ekspor produk kelapa senilai US$1,5 juta

KPU telah mengumumkan bahwa pemilihan presiden dan parlemen akan dilakukan secara bersamaan di seluruh Indonesia pada 14 Februari 2024.

Komisi ini secara resmi menetapkan periode kampanye pemilihan selama 75 hari dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, untuk tiga pasang calon presiden dan wakil presiden.

Semua partai politik peserta dan kontestan presiden telah berjanji untuk melaksanakan pemilihan presiden dan parlemen yang damai.

Sebagai bagian dari upayanya untuk membuat pemilih sadar akan janji-janji politik tiga pasangan calon, komisi ini telah mengadakan lima putaran debat menjelang pemilihan presiden.

Putaran pertama dan kedua diadakan pada 12 Desember dan 22 Desember 2023. Putaran ketiga dan keempat akan dilaksanakan pada 7 Januari dan 21 Januari 2024, dan putaran kelima akan dilaksanakan pada 4 Februari 2024.

Tiga pasang calon presiden dan wakil presiden bersaing dalam pemilihan presiden: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baswedan dan Iskandar telah dinominasikan dengan dukungan Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat.

Sementara itu, Subianto dan Raka didukung oleh Partai Gerindra dan koalisi partai, termasuk Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Gelora.

Pranowo dan Mahfud mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan, Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Berita terkait: Kedutaan menggunakan media sosial untuk membagikan informasi pemilihan di Belanda
Berita terkait: Komisi Pemilihan Umum Indonesia menjelaskan tentang daftar pemilih luar negeri