PPATK Beberkan Transaksi Judi Online Tahun Ini Anjlok Rp155 Triliun Dibanding 2024

loading…

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menjelaskan penurunan angka transaksi judi online, di mana tahun ini turun Rp155 triliun lebih rendah dibandingkan pada 2024. Foto/Muhammad Refi Sandi

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, mengungkapkan bahwa transaksi judi online (judol) di Indonesia mengalami penurunan yang sangat besar. Tahun ini, nilainya turun hingga Rp155 triliun dibandingkan dengan tahun 2024.

"Saya sampaikan memang terjadi penurunan sangat signifikan. Sekali lagi, saya tegaskan terjadi penurunan sangat signifikan terkait jumlah transaksi judi online. Jika pada 12 bulan sepanjang tahun 2024, transaksi judi online mencapai Rp359 triliun, maka di tahun 2025 ini, kita berhasil menurunkannya sampai Rp155 triliun hingga kuartal ketiga," ujar Ivan usai bertemu dengan Menkominfo, Meutya Hafid, di Kantor PPATK, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).

Ivan menambahkan, berkat kolaborasi yang kuat dan di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, telah terjadi penurunan hingga 57% untuk transaksi yang berhubungan dengan judi online.

Penurunan juga terjadi pada nilai deposit. Jika pada tahun 2024 deposit dari masyarakat yang main judol mencapai Rp51 triliun dalam 12 bulan, saat ini depositnya hanya mencapai Rp24,9 triliun, atau turun lebih dari 45 persen.

"Ini tentunya berkat kolaborasi kita semua, khususnya Kominfo yang membuktikan bahwa akses masyarakat ke situs-situs judi online sudah turun sampai 70%. Pemblokiran situs dan segala macamnya sudah dilakukan, termasuk juga pemblokiran rekening-rekening yang dikaitkan dengan judi online," jelasnya.

MEMBACA  Digitalisasi Pendidikan Kembangkan Ekosistem Belajar, Menurut Mendikbud