Potensi Pangan Biru Indonesia untuk Ketahanan Pangan Global

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menekankan potensi besar pangan biru Indonesia sebagai kontributor penting bagi keamanan pangan global, khususnya melalui pengembangan akuakultur yang berkelanjutan.

Dalam kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Jumat, dia menyebutkan produksi pangan biru Indonesia – yang mencakup perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut – mencapai setidaknya 24 juta ton per tahun.

Untuk menjaga kelestarian populasi ikan liar, Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya meningkatkan produksi, terutama dari sektor akuakultur. Trenggono mencatat, produksi akuakultur Indonesia saat ini rata-rata sekitar 5,6 juta ton per tahun.

Dia menambahkan, Indonesia memiliki hampir 18 juta hektar lahan yang cocok untuk budidaya, namun baru sekitar 1,2 juta hektar yang telah dimanfaatkan.

“Akuakultur adalah masa depan, dan kami telah mengembangkan model budidaya modern untuk beberapa komoditas, termasuk nila salin di Karawang,” ujarnya dalam pernyataan.

Inisiatif di Karawang ini telah dikembangkan menjadi program revitalisasi tambak yang lebih luas untuk budidaya nila salin, dengan fase awal mencakup 20.000 hektar di Jawa Barat.

Program ini diproyeksikan dapat menghasilkan sekitar 1,56 juta ton nila salin per tahun. Peningkatan ini didukung oleh teknologi budidaya modern yang bisa meningkatkan produktivitas dari 0,6 ton menjadi 130 ton per hektar per siklus.

Mengenai prospek pasar, Trenggono menyampaikan optimisme, mengutip permintaan protein dunia yang terus tumbuh. Dia mengidentifikasi Timur Tengah sebagai tujuan ekspor yang menjanjikan karena tingkat konsumsi nila yang tinggi dan adanya diaspora Indonesia yang besar.

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), populasi global diproyeksikan tumbuh lebih dari 30 persen pada 2050, yang akan mendorong permintaan protein hingga 70 persen.

MEMBACA  UBS Pertahankan Rekomendasi 'Hold' untuk Saham Novo Nordisk (NVO)

Berita terkait: Dukung kecukupan pangan melalui ekonomi biru

Berita terkait: Bappenas desak komunitas global lindungi laut Indonesia

Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025