Pos Indonesia Pastikan Penyaluran BLTS Kesra di Daerah Bencana Sumatera, Begini Tantangannya

Jumat, 12 Desember 2025 – 08:12 WIB

Jakarta, VIVA – Bantuan BLTS Kesra ditegaskan bukan cuma program sosial, tapi bagian dari usaha menjaga stabilitas ekonomi dan sosial mendekati akhir tahun. Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp31 triliun untuk 35 juta keluarga penerima manfaat.

Baca Juga:
Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Kirim 43,5 Ton Bantuan Logistik ke Sumatra-Aceh

Hingga hari ini, realisasi penyaluran sudah mencapai sekitar Rp26 triliun. Artinya, masih ada sisa bantuan sekitar 15 sampai 20 persen yang harus segera disalurkan. Pemerintah menargetkan semua bansos selesai disalurkan sebelum pertengahan Desember 2025.

Di tengah usaha distribusi massal ini, ada juga komitmen untuk respon cepat ketika terjadi bencana. PosIND, dengan skema jemput bola, siap menyalurkan bantuan ke daerah-daerah terdampak. Ini untuk memastikan dukungan sosial tidak berhenti di kota besar saja, tetapi sampai ke pelosok dan wilayah terdampak.

Baca Juga:
Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh, PLN Kebut Perbaikan Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan

Di balik proses yang tertib di Jakarta, kondisi di lapangan sangat berbeda, terutama di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan daerah pesisir lainya.

“Saat ini ada sembilan kantor cabang pembantu kami di Aceh Tamiang yang belum bisa beroperasi,” ujar Plt Direktur Utama PosIND, Haris, dikutip dari keterangannya, Jumat (12/12/2025).

Baca Juga:
Dramatis! Akses Terputus, PSI Sampai Gunakan Drone Salurkan Bantuan ke Daerah Terisolasi Banjir Aceh

Penyebab kendala tersebut, katanya, adalah akses jalan terputus, listrik padam, banyak lokasi terisolasi, dan pusat layanan publik belum berfungsi. Tapi PosIND tetap bergerak.

“Kami lakukan tiga pola: pengantaran langsung, pembayaran di kantor pos, dan pembayaran berbasis komunitas,” jelas Haris.

MEMBACA  Insiden Tamparan Dimas Anggara ke Kiesha Alvaro Viral, Begini Tanggapan Rumah Produksi

Di beberapa titik, pembayaran bahkan dilakukan lewat koordinasi dengan Kodim. Ini bukan acara formal, melainkan bentuk perlindungan psikologis bagi warga.

“Kalau kita datang ke posko pengungsian dan bagi-bagi di sana, ada risikonya, bisa jadi tidak nyaman karena tidak semua penerima terdata,” kata Haris.

Jadi, strategi penyaluran harus menjaga dua hal sekaligus: ketertiban sosial dan ketepatan sasaran. Haris menegaskan petugas PosIND tidak menyerah.

“Teman-teman masih terus bergerak mendekati penerima. Kita targetkan dua minggu kedepan bisa rampung,” ujarnya.

Di tengah keterbatasan logistik dan jaringan, PosIND membawa BLTS Kesra sebagai bukti kehadiran negara.

Dia menegaskan, bagi warga ibu kota yang datang ke Kantorpos Jatinegara, BLTS Kesra adalah tambahan daya beli. Namun bagi wilayah bencana, bantuan ini menjadi sesuatu yang berbeda: sebuah ruang untuk bertahan hidup.

Halaman Selanjutnya

Pada skala nasional, BLTS Kesra kini telah menyalurkan dana ke puluhan juta KPM melalui bank penyalur dan PosIND. Pada fase kritis seperti sekarang, PosIND menjadi simpul yang bisa menjangkau mereka yang tidak punya rekening bank, serta mereka yang tidak bisa meninggalkan lokasi pengungsian.

Tinggalkan komentar