PON Bela Diri 2025 di Kudus Siap Digelar, 2.000 Atlet Panaskan Persaingan

Kamis, 2 Oktober 2025 – 22:23 WIB

Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 tinggal menghitung hari saja. Acara multievent yang punya tema “Bela Diri itu Prestasi” ini akan dibuka pada tanggal 11 Oktober dan ditutup 26 Oktober 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga :
Menyambung Mata Rantai Prestasi Olahraga Mahasiswa dengan Campus League

Ajang ini adalah hasil kolaborasi antara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dengan Djarum Foundation serta beberapa induk cabang olahraga. Tujuannya jelas: untuk meningkatkan prestasi olahraga Indonesia sesuai sama Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto.

Sebanyak 10 cabang olahraga akan dipertandingkan, yaitu pencak silat, tarung derajat, karate, taekwondo, gulat, judo, jujitsu, sambo, kempo, dan wushu. Lebih dari 2.000 atlet dari berbagai provinsi siap berlaga dalam 223 nomor pertandingan.

Baca Juga :
AWMI Super Fight Jadi Awal Era Baru Muaythai Indonesia

“Sebagai Ketum KONI Pusat, pertama saya mengapresiasi Djarum Foundation yang sudah sangat peduli dengan olahraga Indonesia lewat kerja sama kami dalam menyelenggarakan multievent PON Bela Diri Tahun 2025 di Kudus,” kata Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.

Menurut Marciano, adanya PON Bela Diri ini terkait dengan arah PON XXII/2028 NTT-NTB yang cuma mempertandingkan cabang Olimpiade, unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dan pilihan tuan rumah. Makanya, KONI membuat ajang khusus bela diri yang diadakan dua tahun sekali.

Baca Juga :
Lepas 7 Atlet ke WFF Malaysia, KORMI Target Harumkan Nama Bangsa

“PON Bela Diri adalah suatu terobosan, dimana kita memberikan multievent nasional tambahan di luar PON. Karena atlet berprestasi dunia lahir dari latihan keras yang selalu diuji pada kompetisi berkualitas kemudian dievaluasi dengan melibatkan ilmu olahraga,” ujarnya.

MEMBACA  Tanjung Lesung SEZ merayakan Hari Badak Dunia dengan kegiatan fun run

Ia menekankan, bahwa kompetisi yang berkualitas adalah jalan utama untuk mencetak atlet berkelas dunia.

Marciano juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh kontingen. “Prestasi olahraga adalah tanggung jawab kita bersama. Dari kompetisi kita bisa menjaring dan menyaring yang terbaik untuk mewakili Indonesia di kejuaraan internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Marciano menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan pertandingan. “Bagi wasit, juri, dan ofisial pertandingan, laksanakan setiap pertandingan dengan objektif, menegakkan aturan secara adil. Kredibilitas dan sportivitas adalah harga diri kita sebagai masyarakat olahraga prestasi,” katanya.

Ia juga mengingatkan soal keselamatan atlet dan prinsip fair play, termasuk larangan keras penggunaan doping. “Yang terakhir, tidak ada toleransi untuk penggunaan doping pada atlet,” tegasnya.

Selain untuk prestasi, ajang ini diharapkan bisa memberi dampak ekonomi bagi Kudus dan sekitarnya. Industri olahraga dan pariwisata dipercaya akan ikut terdongkrak dengan hadirnya ribuan atlet, ofisial, dan suporter.

Rapat Koordinasi Intensif

Mendekati hari-H, KONI Pusat terus mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Ketua Panitia Penyelenggara yang juga Waketum I KONI, Mayjen TNI Purn. Dr. Suwarno. Rapat hybrid terakhir pada 29 September 2025 membahas Chef de Mission Meeting (CdM) dan Delegation Registration Meeting (DRM) yang dijadwalkan pada 5 Oktober.

Dalam rapat tersebut, jumlah peserta juga sudah dipastikan. “Total sementara atlet yang sudah terdaftar dari 38 KONI provinsi mencapai 2.656 atlet, dengan jumlah ofisial sebanyak 1.107 orang. Angka ini masih bisa bertambah seiring dengan finalisasi administrasi,” kata Suwarno.

Dengan skala yang besar dan format baru, PON Bela Diri Kudus 2025 diharapkan tidak hanya menghasilkan juara, tapi juga menjadi landasan penting bagi pembinaan olahraga bela diri nasional yang berkelanjutan.

MEMBACA  Garuda Indonesia memperkenalkan pesawat tema MotoGP

Halaman Selanjutnya