Polisi Memperkuat Tempat Pemungutan Suara di Luar Negeri di Tujuh Negara

Jakarta (ANTARA) – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengirimkan 111 personel gabungan dari Jakarta untuk memperkuat keamanan Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di 12 wilayah di tujuh negara.

“Bukan untuk 12 tempat pemungutan suara tetapi untuk 12 wilayah di tujuh negara,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Inspektur Jenderal Krishna Murti, kepada wartawan di sini, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa jumlah pemilih luar negeri di 128 negara mencapai 1.750.474 yang terdiri dari 751.260 pria dan 999.214 wanita, dengan total jumlah TPSLN dan Kotak Surat Suara Pos dan Bergerak (KSK) mencapai 3.059.

Kepolisian Negara Republik Indonesia, melalui Satuan Tugas Keamanan TPSLN, akan mengamankan pelaksanaan pemilihan 2024 di luar negeri dengan melibatkan atase kepolisian.

Namun, Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia memutuskan untuk mengirimkan 111 personel untuk bantuan keamanan ke 12 wilayah tersebut karena beberapa faktor.

Tujuh negara tersebut adalah Malaysia, Arab Saudi, Belanda, Hong Kong (China), Singapura, Taiwan, dan Australia, sedangkan 12 wilayah tersebut terdiri dari enam wilayah di Malaysia, sedangkan sisanya adalah satu wilayah di setiap negara.

Berita terkait: Polri mendeploy 111 petugas untuk menjaga tempat pemungutan suara luar negeri

Enam wilayah di Malaysia adalah Kuala Lumpur, Johor Bahru, Kinabalu, Tawau, Penang, dan Kuching.

Sementara itu, yang lainnya adalah Singapura, Taipei, Hong Kong, Sydney, Jeddah, dan Den Haag.

Murti menjelaskan bahwa peningkatan personel di 12 wilayah ini didasarkan pada hasil evaluasi Polri terhadap pemilihan 2019.

Pada pemilihan sebelumnya di wilayah-wilayah ini, terjadi antrean panjang warga negara Indonesia yang ingin memberikan suara, kekacauan di tempat pemungutan suara di Hong Kong, surat suara yang tercoblos di Malaysia, surat suara yang hilang, dan masalah lainnya.

MEMBACA  Memasuki Musim Balik, Pemudik Bisa Menggunakan Jalur Alternatif di Jawa Barat

“Prioritas kami adalah (negara) di mana terdapat banyak warga negara Indonesia dan di mana ada hambatan. Polri ingin menangani hambatan-hambatan ini, agar tidak terjadi tahun ini,” ujar Murti.

Berita terkait: Kesadaran untuk memperbarui data diperlukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih: komite pemilihan luar negeri