Polisi Indonesia Tangkap Delapan Anggota KKB Papua Terkait Pembunuhan Guru

Jayapura, Papua (ANTARA) – Delapan orang diduga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua telah ditangkap oleh Satgas Peace Cartenz Indonesia terkait serangan mematikan terhadap warga sipil awal tahun ini.

Serangan pada 21 Maret di wilayah Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, menargetkan guru dan tenaga kesehatan, menyebabkan satu guru tewas dan enam lainnya luka-luka.

Penangkapan terjadi di Dekai, juga di Yahukimo, pada Jumat, menurut Brigjen Faizal Rahmadani, kepala operasi Satgas Cartenz. Ia menyebut para tersangka sedang menjalani pemeriksaan intensif.

Rahmadani menyatakan delapan tersangka diduga anggota Batalyon "Eden Sawi Yali" pimpinan Ohion Helembo alias Bapa Simpan. Batalyon ini dikabarkan terkait jaringan pemberontak yang dipimpin Elkius Kobak.

Tiga tersangka berinisial AP, DH, dan NS telah ditetapkan sebagai tersangka. Lima lainnya masih dalam penyelidikan.

"Satgas Peace Cartenz akan terus bertindak tegas dan memastikan pelaku dihukum," tegas Rahmadani.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok separatis bersenjata di Papua meningkatkan taktik serangan mendadak terhadap aparat keamanan dan melakukan kekerasan pada warga sipil untuk menebar ketakutan.

Target mereka termasuk pekerja konstruksi, guru, sopir ojek, pedagang, bahkan pesawat sipil.

Dalam kasus terkenal, pilot Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens disandera kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya setelah mendarat di Kabupaten Nduga pada 7 Februari 2023. Ia dibebaskan September 2024 setelah lebih dari setahun dalam penyanderaan.

Berita terkait: Indonesia hands over pilot Mehrtens to New Zealand government
Berita terkait: MPR Speaker urges firm action against KKB in Papua

Penerjemah: Evarukdijati, Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Polda Turki Selidiki Judi: Tangkap Pemain dan Pejabat Sepak Bola Papan Atas