Pidato Prabowo di PBB Perlihatkan Pengaruh Global Indonesia: Kementerian

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan bahwa pidato Presiden Prabowo di Sidang Umum PBB ke-80 menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara besar yang suaranya didengar di kancah global.

Direktur Jenderal Komunikasi dan Media Publik Kementerian, Fifi Aleyda Yahya, menggambarkan momen ini sebagai simbol kebanggaan nasional, suatu peristiwa bersejarah, dan bukti dari keberhasilan diplomasi Indonesia.

“Pidato Presiden Prabowo, yang disampaikan setelah pidato Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, jelas menunjukkan bahwa kepemimpinan Indonesia sangat dihormati di panggung dunia,” kata Yahya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Dia mencatat bahwa pidato tersebut menekankan peran Indonesia sebagai pemimpin dari Global South dan dunia berkembang.

Momen ini tidak hanya dilihat sebagai wakil dari kepentingan negara-negara berkembang, tetapi juga mencerminkan konsistensi Indonesia dalam memperjuangkan keadilan dan inklusivitas dalam tata kelola global.

“Indonesia hadir bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi untuk memajukan kepentingan global yang lebih luas, termasuk perdamaian dunia, perubahan iklim, ketahanan pangan, dan sistem ekonomi internasional yang lebih adil,” ujarnya.

Yahya menekankan bahwa kesempatan ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai bagian dari solusi atas tantangan global.

“Indonesia tidak hanya mengangkat masalah tetapi juga berkontribusi untuk memecahkan masalah-masalah mendesak yang dihadapi dunia saat ini,” tambahnya.

Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidatonya dalam General Debate Sidang Majelis Umum PBB ke-80 di Markas Besar PBB di New York pada hari Selasa, 23 September 2025, pukul 09.00 waktu setempat.

Dia juga dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin dunia, termasuk sesi dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Para pejabat yang mendampingi Presiden Prabowo termasuk Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Investasi dan Pengolahan Hilir Rosan Perkasa Roeslani.

MEMBACA  Tindakan Indonesia Perkuat Keamanan Sekolah Pasca Tragedi Sidoarjo

Mereka juga termasuk Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai, Kepala Investasi Danantara Pandu Sjahrir, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo, dan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Anindya Bakrie.

Berita terkait: Sekjen PBB Pandang RI sebagai Mitra Khusus: Perwakilan RI

Berita terkait: Menteri Hasan, Roeslani Hadiri 200 Pertemuan dan Sesi Bilateral PBB

*Penerjemah: Farhan Arda Nugraha, Katriana
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025*