PHE Pertamina Memburu 6,6 Triliun Kaki Kubik Gas di Malaysia

Mandalika, NTB (ANTARA) – Perusahaan minyak dan gas bumi milik negara Indonesia, Pertamina, mengumumkan pada hari Rabu keterlibatannya dalam proyek eksplorasi di Malaysia dengan perkiraan cadangan gas sebesar 6,6 triliun kaki kubik (TCF).

Proyek di Blok SK510 dilakukan dengan kerjasama Petronas, perusahaan energi milik negara Malaysia, kata Muharram Jaya Panguriseng, Direktur Eksplorasi di PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak perusahaan Pertamina.

“Ukuran proyek ini menjadikannya salah satu ‘ikan besar’ di Malaysia, kaya akan minyak dan gas. Bagian yang lebih dalam mengandung gas, dan bagian yang lebih dangkal mengandung minyak,” katanya saat menghadiri pertemuan media yang diadakan di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Panguriseng mengatakan bahwa cadangan potensial tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia dalam transisi energi ke gas.

“Hal ini mendukung kebijakan kami dalam transisi energi ke gas,” katanya.

Pertamina memperluas bisnisnya ke Malaysia melalui anak perusahaan, PT Pertamina Malaysia Eksplorasi Produksi (PMEP), dan mitra yang memenangkan lelang blok pada bulan Januari.

Pemangku kepentingan blok ini adalah Petronas Carigali sebagai operator (40 persen), PMEP (25 persen), Inpex Malaysia E&P (INPEX) (25 persen), dan Petroleum Sarawak E&P (10 persen).

Blok SK510 mencakup area kerja seluas 1.864 kilometer persegi di lepas pantai Sarawak, Malaysia, dan masuk dalam portofolio manajemen aset hulu PHE.

Panguriseng menekankan perlunya terus melakukan eksplorasi hidrokarbon untuk menjaga keamanan energi Indonesia.

PHE akan terus menjelajahi cadangan minyak dan gas dalam skala besar dan agresif, tambahnya.

Ia mengatakan bahwa sektor minyak dan gas bukan hanya masalah ekonomi tetapi juga bagian dari strategi keberlanjutan negara, terutama mengingat perang Rusia-Ukraina yang mengganggu pasokan gas Eropa.

MEMBACA  Juru Bicara Ungkap Percakapan Pramono dengan Anies, dari Meminta JIS hingga Melanjutkan Program

Kebutuhan perkiraan Indonesia untuk bahan bakar fosil pada tahun 2050 setara dengan 240 megaton minyak setara (MTOE), atau 24 persen dari kebutuhan energi nasional yang diproyeksikan sebesar 1.000 MTOE.

Berita terkait: PHE mengeksplorasi potensi industri hulu minyak dan gas melalui IOGP 2023

Berita terkait: Pertamina, Guma Africa Group berkolaborasi dalam proyek minyak dan gas yang berpotensi

Penerjemah: Faisal Yunianto, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024