Senin, 30 Juni 2025 – 23:05 WIB
Jakarta, VIVA – Emiten farmasi nasional PT Phapros Tbk (PEHA) menargetkan pertumbuhan penjualan naik di atas 20 persen tahun ini. Sinyal peningkatan ini terlihat dari kinerja penjualan kuartal I-2025 yang tumbuh 17,23 persen year on year, mencapai Rp200,67 miliar.
Baca Juga:
Genjot Produktivitas Sawit, Bakrie Sumatera Plantations Cetak Penjualan Rp497 Miliar Kuartal I-2025
Ida Rahmi Kurniasih, Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk, menjelaskan pertumbuhan penjualan Januari-Maret 2025 didorong oleh obat-obatan OTC (tanpa resep) yang melonjak 79 persen dan obat resep (etikal) yang tumbuh 40 persen yoy.
"Melihat pencapaian kuartal I-2025 dan perkembangan saat ini, kami optimis target pertumbuhan 20 persen di 2025 akan tercapai. Ditambah kerja sama di seluruh lini perusahaan semakin solid," kata Ida dalam paparan publik di Jakarta, Senin (30/6/2025).
Optimisme itu tercermin dalam Laporan Kinerja Direksi dan Dewan Komisaris di RUPS Tahunan 2024. RUPS dihadiri pemegang saham yang mewakili 680.216.500 lembar saham (80,98% dari total saham).
Baca Juga:
Volume Penjualan BBM Pertamina Tembus 105 Juta KL pada 2024, Tumbuh 5,6 Persen
RUPS menyetujui Laporan Tahunan 2024 dan memutuskan tidak ada perubahan susunan pengurus. Untuk capai target, PEHA menjalankan lima strategi: penguatan finansial, peningkatan kepuasan konsumen, kinerja bisnis, transformasi sistem, dan optimasi SDM.
"Dengan disiplin dan monitoring ketat, program kerja memberi dampak positif untuk perbaikan berkelanjutan," ujar Ida.
Di public expose, Ida menyebut ekspor sebagai strategi utama. PEHA targetkan kenaikan nilai ekspor obat 25% di 2025 dengan perluasan pasar ke Timor Leste, Kamboja, Filipina, Malaysia, dan Peru. Bahkan, di 2026 perusahaan siap masuk Myanmar dan Papua Nugini.
"Pasar global masih terbuka lebar. Ini bukti Phapros memenuhi standar mutu, harga kompetitif, dan manajemen kualitas global. Kami terus lakukan inovasi produk baru," jelas Ida.
Phapros juga akan luncurkan produk baru tahun ini sebagai "darah segar" perusahaan, dengan portofolio bermargin bagus dan kerja sama strategis bersama perusahaan multinasional.
"Dengan pengembangan singkat, produk baru ini akan sangat bersaing," tutupnya.