Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR Puan Maharani meminta Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) untuk tetap waspada dan memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia menjelang puncak ibadah haji.
"Pelaksanaan haji sejauh ini berjalan dengan baik, dan ini harus dipertahankan, terutama saat fase puncak haji. Pastikan jamaah mendapat perawatan terbaik. Perhatian khusus harus diberikan kepada lansia," ujarnya pada Rabu.
Ia juga memuji jamaah haji Indonesia yang melaksanakan ibadah dengan tertib serta mengapresiasi petugas haji atas dedikasi dan pelayanan tanpa henti selama di Arab Saudi.
Puncak haji tahun ini diprediksi pada 9 Dzulhijjah atau 5 Juni 2025. Ini merupakan tahap paling sakral dalam ibadah haji, dimulai dengan wukuf di Arafah, dilanjutkan mabit di Muzdalifah dan Mina, tempat jamaah melaksanakan lempar jumrah.
Berita terkait: Indonesia prioritaskan rempah lokal untuk makanan haji
Maharani berharap semua persiapan untuk musim puncak haji, misalnya pengaturan tenda untuk mabit, dilakukan secara maksimal.
"Puncak haji adalah fase paling krusial, baik secara spiritual maupun fisik, apalagi dengan cuaca ekstrem dan keramaian tinggi," tambahnya.
Untuk memastikan ibadah lancar tanpa masalah, Ketua DPR menyarankan langkah penting seperti mitigasi risiko kesehatan jamaah, adaptasi dengan sistem multi-syarikah baru, dan evaluasi untuk perbaikan kedepan.
Menurut Maharani, mitigasi dini dan pendekatan proaktif diperlukan untuk mencegah kelelahan parah, dehidrasi, dan heatstroke di kalangan jamaah, yang sangat mungkin terjadi saat ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Berita terkait: Imigrasi Saudi pantau layanan ‘fast track’ haji Indonesia
Penerjemah: Fianda, Kenzu
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025