Peta Jalan AI untuk Masa Depan Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Saat CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai, mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) adalah "mungkin hal terpenting yang pernah dikerjakan umat manusia," dia tidak berlebihan.

“Bayangkan dunia di mana AI bisa mendiagnosis penyakit lebih awal, mempersonalisasi pendidikan, dan menciptakan masa depan yang lebih stabil,” ujarnya di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada 2018.

Visi itu kini sedang terwujud di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, di mana AI mentransformasi industri, layanan kesehatan, dan bahkan pertahanan, sementara pembuat kebijakan menyiapkan kerangka etik untuk memandu penggunaannya.

Industri Merangkul Transformasi Digital

Di Indonesia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa transformasi digital adalah kunci untuk meningkatkan produksi dan efisiensi.

“Perusahaan yang mengadopsi teknologi akan memperbaiki hubungan antara perusahaan dan pelanggan,” kata dia.

Menurut Kartasasmita, alat berbasis AI telah meningkatkan akurasi perkiraan bahan baku, memungkinkan pengadaan yang lebih tepat, dan mempercepat koordinasi logistik antara pabrik dan kantor pusat. AI, tegasnya, bukan lagi tren melainkan kebutuhan — terutama untuk sektor manufaktur.

Inovasi AI di Bidang Kesehatan

Pemerintah juga beralih ke AI untuk memperkuat sektor kesehatan. Indonesia Healthcare AI Hackathon 2025, misalnya, bertujuan mengembangkan solusi inovatif berbasis AI untuk lima penyakit prioritas: stroke, stunting, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan tuberkulosis (TBC).

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan AI menawarkan solusi yang dapat diskalakan untuk mengurangi kesenjangan layanan kesehatan di seluruh kepulauan Indonesia yang luas.

Kesenjangan seperti itu, catatnya, berasal dari terbatasnya jumlah tenaga kesehatan, populasi yang menua, perubahan iklim, biaya medis yang naik, dan tantangan geopolitik.

“Geografi Indonesia — dengan lebih dari 17.000 pulau — menyulitkan akses kesehatan yang merata hanya dengan metode tradisional,” ujarnya. “Inovasi teknologi seperti AI harus dimanfaatkan untuk mencapai layanan kesehatan yang adil dan efisien.”

MEMBACA  Menteri Tekankan Pentingnya Layanan Kesehatan Terjangkau bagi Semua

AI, jelasnya, memungkinkan diagnostik yang lebih cerdas dan wawasan prediktif untuk membantu dokter dalam pengambilan keputusan klinis. Kementerian telah mulai mengintegrasikan AI ke dalam program seperti deteksi TBC melalui rontgen dada berbasis AI dan pemindaian berbantuan AI untuk stroke dan kanker.

Sebuah chatbot untuk penilaian risiko diabetes juga telah diperkenalkan, sementara *call center* rumah sakit berbasis AI telah memotong antrian pasien hingga 70 persen dan meningkatkan kepuasan hingga 35 persen.

“AI memainkan peran yang sangat penting karena pendekatan tradisional sudah tidak cukup. Namun, fokus kami bukan pada penggantian, melainkan pada pemberdayaan,” tegas Harbuwono.

Maju Teknologi Pertahanan

AI juga mendukung inovasi pertahanan. Pada perayaan hari ulang tahun ke-80 TNI, perusahaan pembuat kapal negara PT PAL memperkenalkan kapal selam nirawak bertenaga AI, menandai tonggak dalam teknologi pertahanan lokal.

CEO Kaharuddin Djenod mengatakan kapal selam otonom itu memperkuat kemampuan Indonesia dalam pengawasan bawah air dan deteksi ancaman, merepresentasikan langkah menuju kemandirian pertahanan.

Kapal selam itu dapat dioperasikan dari jarak jauh melalui Pusat Komando Kapal Selam Otonom menggunakan frekuensi radio atau tautan satelit dan dapat terhubung dengan unit komando berbasis kapal atau darat.

Menurut PT PAL, proyek ini mencerminkan komitmen jangka panjang mereka untuk membangun teknologi pertahanan canggih dalam negeri.

Peluang Ekonomi di Bidang AI

AI juga diharapkan membawa manfaat ekonomi yang besar. Menteri Komunikasi dan Informatika Meutya Hafid mengatakan studi memproyeksikan bahwa AI dapat menciptakan hingga 90 juta lapangan kerja baru secara global di bidang-bidang seperti ilmu data dan kolaborasi manusia-AI.

Secara ekonomi, AI diproyeksikan menghasilkan hingga AS$15,7 triliun dalam pendapatan global pada 2030. Sebuah laporan Cisco, tambahnya, mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi kuat untuk pengembangan AI karena tingginya tingkat adopsi teknologi.

MEMBACA  Penyimpanan mobil yang aman untuk para pelancong yang pulang ke rumah: kepala polisi

Waspadai Risiko

Meski menjanjikan, AI juga membawa risiko. Pichai sendiri memperingatkan perlunya memanfaatkan keuntungan AI sambil meminimalkan dampak buruknya — sebuah keprihatinan yang juga dibagikan oleh pemerintah Indonesia.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan menumbuhkan pemikiran kritis sangat penting untuk memastikan masyarakat menggunakan AI dengan bijak dan etis.

“Berpikir kritis memungkinkan manusia tetap sadar akan teknologi. Ini penting agar teknologi tidak memperbudak kita,” katanya.

Melalui pemikiran kritis, tambahnya, orang dapat menggunakan AI dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat, bukan merugikannya.

Membangun Fondasi Etika

Pemerintah saat ini sedang menyusun peraturan presiden untuk mengadopsi peta jalan AI nasional dan regulasi etika AI, yang diharapkan terbit tahun ini.

Instrumen-instrumen ini akan menjadi landasan hukum untuk membangun ekosistem AI yang etis dan bertanggung jawab.

“Sejalan dengan visi kami, salah satu prinsip panduannya adalah keberlanjutan,” kata Patria. “AI harus dikembangkan dengan memperhatikan dampaknya pada manusia, lingkungan, dan semua makhluk hidup.”

Peta jalan AI yang akan datang bertujuan mendorong penelitian, menarik investasi, dan mendukung program prioritas nasional di lima sektor: kesehatan, pendidikan talenta digital, reformasi birokrasi, pengembangan kota pintar, dan ketahanan pangan.

Peta jalan itu juga akan merumuskan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan perlindungan hak cipta.

Untuk memastikan pertumbuhan AI yang inklusif dan berkelanjutan, peta jalan berfokus pada memperkuat partisipasi antar pemangku kepentingan, mengurangi risiko seperti misinformasi, mendorong inovasi dalam proses bisnis, dan memperluas kapasitas penelitian dan pengembangan AI.

“Dengan kolaborasi yang berkelanjutan, Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan global terdepan di bidang AI,” ujar Patria.

Berita terkait: Para menteri bekerja sama dorong penelitian dan pengembangan bakat AI

MEMBACA  Yulia Navalnaya, istri dari lawan Putin yang telah meninggal Alexei Navalny, bersumpah untuk melanjutkan perjuangan

Berita terkait: Indonesia perkuat infrastruktur digital dan pertumbuhan bakat

Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025