Kabupaten Pasaman (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa perayaan titik kulminasi matahari dapat mendorong dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pasaman, Sumatera Barat.
“Perayaan titik kulminasi matahari serta peringatan Hari Meteorologi Sedunia di Pasaman dapat meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujarnya saat kunjungannya ke kabupaten tersebut pada hari Sabtu.
Selain itu, Uno menyatakan bahwa berbagai atraksi seni dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Pasaman semakin menarik minat wisatawan ke daerah yang dilintasi oleh garis khatulistiwa.
Beliau menyatakan bahwa peluang Pasaman untuk menjadi destinasi nasional semakin terbuka lebar, mengingat keberadaannya sebagai area wisata khatulistiwa Bonjol.
Untuk menciptakan destinasi unggulan, Uno mengatakan bahwa beliau secara langsung memerintahkan Dinas Pariwisata Sumatera Barat untuk memetakan pola perjalanan wisatawan di daerah tersebut.
“Tujuannya adalah agar Kabupaten Pasaman dapat berkontribusi terhadap gerakan wisatawan Indonesia sebanyak 1,5 miliar pada tahun 2024,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, menyatakan bahwa keberadaan area wisata khatulistiwa Bonjol merupakan peluang besar untuk meningkatkan pariwisata di Pasaman.
Beliau mendorong pemerintah Pasaman untuk mengajukan hak kekayaan intelektual dari “Negeri Khatulistiwa” kepada Kementerian Hukum dan HAM sebelum daerah lain mengajukan hal yang sama.
Di sisi lain, beliau mengakui bahwa saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Pasaman masih relatif rendah dibandingkan dengan beberapa daerah lain di wilayah Minang.
Namun, beliau meyakini bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama, kunjungan wisatawan ke Pasaman akan meningkat drastis jika astrotourism, atau pariwisata astronomi, diperkenalkan dan didorong.
“Ini bisa menjadi tempat belajar bagi para siswa yang mempelajari astronomi,” ujarnya.
Berita terkait: Harapan kedatangan wisatawan asing melampaui target 14,3 juta: Uno
Berita terkait: Hari tanpa bayangan tarik wisatawan ke Pontianak: walikota
Penerjemah: Muhammad Zulfikar, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024