loading…
BHC Harbour Fest, sebuah perayaan akhir tahun yang menggabungkan hiburan, budaya, dan refleksi kemanusiaan, diadakan dari 29 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 di Siger Park, Bakauheni Harbour City. Foto/Dok. SindoNews
LAMPUNG SELATAN – Sementara banyak orang menunggu detik-detik pergantian tahun dengan hitung mundur dan kembang api, Bakauheni Harbour City (BHC) memilihh cara yang lebih bermakna: merayakan kebersamaan. Di tepi Selat Sunda, ribuan langkah pengunjung bertemu dalam BHC Harbour Fest, sebuah acara akhir tahun yang memadukan hiburan, budaya, dan renungan kemanusiaan.
Diselenggarakan dari 29 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026 di Siger Park, Bakauheni Harbour City, festival ini menjadi tempat pertemuan antara perjalanan dan pengalaman—sebuah sisi lain dari pelabuhan yang biasanya dikenal sebagai pusat mobilitas. Melalui BHC Harbour Fest, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ingin menunjukan bahwa pelabuhan juga bisa menjadi ruang budaya dan harapan. Baca juga: Ribuan Orang Padati Monas di Malam Tahun Baru 2026
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyatakan bahwa Bakauheni Harbour City lahir dari keyakinan bahwa infrastruktur publik memiliki makna sosial yang lebih luas. “Pelabuhan bukan cuma tempat untuk berpindah, tapi juga untuk bertemu. Di sinilah perjalanan bersentuhan dengan cerita, dan ekonomi bertemu dengan budaya,” ujarnya dalam rilis tertulis, Rabu (31/12/2025).
Selama seminggu, kawasan BHC dipenuhi berbagai aktivitas: pertunjukan musik lintas generasi, pertunjukan budaya khas Lampung, hingga Festival Kuliner yang menampilkan sekitar 30 UMKM lokal. Aroma makanan khas Lampung Selatan berbaur dengan angin laut, sementara Menara Siger berdiri sebagai latar belakang yang mempersatukan suasana—simbol pertemuan antara tradisi dan masa depan.
Tapi BHC Harbour Fest tidak hanya tentang kemeriahan. Menjelang malam tahun baru, suasana berubah menjadi lebih tenang. Di tengah kegembiraan, ASDP mengajak pengunjung untuk mengingat saudara-saudara yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara, Aceh, dan Sibolga. Refleksi ini menjadi pengingat bahwa pergantian tahun juga adalah momen untuk berbagi empati.
Malam puncak pada 31 Desember dibuka dengan pemutaran video kilasan perjalanan Bakauheni Harbour City. Kemudian, tausiyah bertema Harapan Baru di Beranda Sumatra disampaikan melalui lantunan dan dakwah KH Yani, diiringi oleh Kampoeng Nasyid Lampung. Pesannya disampaikan dengan ringan, jenaka, namun menyentuh—mengajak hadirin untuk menutup tahun dengan rasa syukur. Tausiyah dari Ustaz Akri Patrio dan doa bersama menjadi penutup renungan spiritual malam itu. Baca juga: Kinerja Tangguh ASDP di Semester I-2025, Angkut 3,07 Juta Penumpang dan 3,98 Juta Kendaraan
Sebagai wujud kepedulian lebih lanjut, ASDP membuka Stand Donasi BHC selama festival berlangsung. Pengunjung diajak untuk menyisihkan sebagian kebahagiaan mereka guna membantu para korban bencana. Di tepi laut Bakauheni, tahun baru dirayakan bukan hanya dengan cahaya dan musik, tetapi juga dengan empati.
Di beranda Sumatera, tahun ditutup dengan satu pesan sederhana: harapan tumbuh ketika perjalanan, budaya, dan kemanusiaan disatukan.
(poe)