Sabtu, 23 Agustus 2025 – 01:30 WIB
Bandung, VIVA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kekhawatirannya yang mendalam atas masih seringnya terjadi kekerasan dan tekanan berlebihan yang dialami oleh peserta didik program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Dia menyebutkan, beberapa kasus bahkan berakhir pada percobaan bunuh diri sampai kematian.
“Sudah ada beberapa kasus yang meninggal, dan juga ada yang coba bunuh diri karena tekanan dan praktik kekerasan yang mereka alami,” kata Budi dalam sesi wawancara setelah seminar Nasional Pencegahan Praktik Kekerasan dan Pelanggaran Etik di Lingkungan Kesehatan, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/8/2025).
Seminar Nasional Pencegahan Praktik Kekerasan dan Pelanggaran Etik di Lingkungan Kesehatan
Photo : Cepi Kurnia/tvOne/Bandung
Tidak hanya itu, Menkes juga mengungkapkan adanya praktik pemerasan yang dilakukan oleh senior kepada juniornya. Salah satu kasus terjadi di Universitas Diponegoro, di mana sepuluh orang korban diminta setoran sampai Rp200 juta per bulan oleh senior mereka.
“Kalau praktik seperti ini dibiarkan, bisa mencapai miliaran rupiah dalam waktu tertentu. Ini sangat merusak integritas sistem pendidikan kita,” tegas Budi.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Kesehatan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan dokter spesialis. Langkah-langkah yang akan diambil meliputi; Pembentukan jalur konsultasi khusus untuk peserta didik, Pengawasan jam belajar dan jam kerja secara ketat, dan Pemeriksaan kesehatan mental secara berkala.
Budi menekankan bahwa kolaborasi lintas lembaga antara Kementerian Kesehatan, aparat penegak hukum, dan institusi pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan manusiawi bagi calon dokter spesialis.
“Kami ingin menciptakan sistem pendidikan kesehatan yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas dan manusiawi,” ungkapnya. (Cepi Kurnia/tvOne/Bandung)