Pesawat DHC-6 milik SAM Air jatuh di Gorontalo, 4 tewas

Pesawat jatuh en-route Bandara Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo ke Bandara Pohuwato di Kabupaten Pohuwato, barat Gorontalo.Gorontalo (ANTARA) – Sebuah pesawat DHC-6 Twin Otter milik SAM Air jatuh di dekat bandara di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu pagi, dan seluruh penumpangnya dikonfirmasi tewas.

Menanggapi kecelakaan pesawat, Pelaksana Tugas Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan kerabat korban.

“Pemerintah provinsi Gorontalo berduka atas kecelakaan pesawat di dekat Bandara Pohuwato yang menewaskan empat orang. Kami berada bersama keluarga korban dalam saat duka ini,” ujar Salahuddin pada hari Minggu.

Pesawat jatuh dalam perjalanan dari Bandara Djalaluddin di Kabupaten Gorontalo ke Bandara Pohuwato di Kabupaten Pohuwato, barat Gorontalo.

Pesawat DHC-6 dengan kode registrasi PK-SMH lepas landas dari Kabupaten Gorontalo pukul 7:03 pagi waktu setempat (UTC +8) dan diharapkan tiba pukul 7:33 pagi.

Namun, pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat pada pukul 7:22 pagi, dan pesawat melewati waktu kedatangan yang diharapkan.

Puing-puing pesawat ditemukan beberapa jam kemudian di dekat lahan basah di sekitar landasan pacu 27 Bandara Pohuwato. Total kerugian, pesawat ditemukan hancur dengan bagian depannya terbakar dan sayapnya terpotong.

Kecelakaan tersebut menyebabkan kematian keempat penumpangnya, terdiri dari pilot M. Saefurubi, kopilot M. Arthur V.G., insinyur penerbangan Budijanto, dan seorang penumpang, Sri Meyke Male.

Korban dievakuasi ke puskesmas Motolohu di Pohuwato dan peti matinya kemudian diangkut ke ibu kota provinsi untuk diserahkan kepada keluarganya. Tiga awak akan diterbangkan ke Jakarta dan Balikpapan pada hari Senin (21 Oktober).

Berita terkait: Bandara Pohuwato diharapkan dapat memperkuat ekonomi Gorontalo: Menteri

Berita terkait: Konstruksi bandara Pohuwato di Gorontalo untuk mendukung IKN: Gubernur

MEMBACA  16 Orang Tewas di Pesisir Selatan Akibat Banjir Bandang dan Longsor

Penerjemah: Susanti Sako, Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2024