loading…
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH. Imam Jazuli (kanan) saat menerima kunjungan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Amal Fathullah Zarkasyi (kiri) di Pesantren BIMA, Cirebon. FOTO/IST
JAKARTA – Di tengah persaingan yang sangat ketat antar sekolah untuk mengirim lulusan terbaik ke PTN dan kampus internasional, ada dua pesantren yang muncul secara mengejutkan dan menarik perhatian publik. Pondok Pesantren Amanatul Ummah dan Bina Insan Mulia (BIMA) menunjukan bahwa lembaga pendidikan berbasis pesantren sekarang jadi kekuatan baru yang tidak bisa dianggap remeh.
Tradisi panjang dominasi SMA dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) favorit dalam Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) kayaknya mulai ditantang dengan serius oleh model pendidikan yang berbasis nilai spiritual ini.
Pondok Pesantren Amanatul Ummah menciptakan sejarah baru dengan mengirim 1.237 santri ke PTN dan kampus luar negeri di tahun 2025, naik sangat banyak dari 624 siswa di tahun sebelumnya. Bukan cuma jumlah, kualitasnya juga bagus: 62 santri diterima di fakultas kedokteran, dan ratusan lainnya diterima di universitas ternama di Amerika Serikat, China, Singapura, sampai Mesir.
Sementara itu, Bina Insan Mulia (BIMA) di Cirebon berhasil mewisuda 288 alumni, dengan 154 di antaranya berhasil masuk ke 13 negara lewat jalur beasiswa internasional, termasuk Jerman, Prancis, Rusia, Australia, dan Jepang. Sebanyak 118 alumni lainnya diterima di PTN terbaik dalam negeri, seperti UI, UGM, dan IPB.
Yang menarik, kedua pesantren ini dikenal punya proses seleksi masuk yang tidak terlalu ketat dibanding sekolah unggulan lain. Tapi hasil akhirnya malah melebihi ekspektasi, bahkan bisa saingi lembaga yang punya input siswa terbaik.
Pengasuh Pesantren BIMA, KH. Imam Jazuli, menekankan bahwa pesantrennya punya tujuan untuk mencetak kader yang bisa berkontribusi untuk pembangunan bangsa, bukan cuma sukses untuk diri sendiri.
“Di lembaga lain, mungkin untuk melanjutkan studi ke luar negeri itu susah dan kesempatannya juga sedikit, tapi di Bina Insan Mulia, semua anak dapat kesempatan dan pesantren juga memberikan layanan pengurusan secara total sehingga jadi mudah,” kata KH Imam Jazuli dalam keterangannya, Rabu (3/9/2025).