Perusahaan rintisan untuk secara otomatis mengakomodasi AI di masa depan: Hafid

Jakarta (ANTARA) – Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menyatakan bahwa di masa depan, startup akan secara otomatis mengakomodasi kecerdasan buatan (AI) sebagai penggerak perkembangan bisnis. Oleh karena itu, dia menginformasikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika akan terus mendorong startup digital yang mengintegrasikan AI dalam proses kerja. Pemanfaatan AI diharapkan dapat mendukung pertumbuhan startup digital secara lebih optimal dan efisien. “Kami tidak akan lagi mengklasifikasikan perusahaan ini sebagai startup biasa atau startup AI. Karena, di masa depan, trennya adalah bahwa semua startup akan beralih ke AI untuk mengikuti perkembangan teknologi yang ada,” ujarnya.

Mengenai pertumbuhan startup, Hafid menekankan bahwa tingkat kelangsungan hidup saat ini atau peluang kelangsungan hidup startup setelah didirikan di Indonesia sekitar 10-15 persen. Menurut menteri, pencapaian ini cukup baik mengingat bahwa di banyak negara lain, tingkat kelangsungan hidup berada di bawah angka tersebut. Baru-baru ini, startup Indonesia memenangkan sembilan penghargaan dari 18 nominasi di ASEAN Digital Awards, menunjukkan bahwa inovasi startup adalah solusi yang baik untuk masalah saat ini. Oleh karena itu, Hafid mengatakan bahwa dia optimis tentang perkembangan startup Indonesia, yang sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kontribusi masyarakat ke sektor ekonomi digital. “Kami juga yakin bahwa dengan pelatihan bakat digital yang lebih masif yang dilakukan oleh pemerintah, kami yakin bahwa hal ini juga dapat menghasilkan lebih banyak startup,” tambahnya.

Berita terkait: Indonesia menetapkan titik tengah di tengah perlombaan AI: menteri

Berita terkait: Rencana pusat AI Papua masih berjalan, kata Menteri Hafid

Translator: Livia Kristianti, Yashinta Difa
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Pekerja Prancis protes rencana Michelin untuk menutup dua pabrik