Bisnis pergudangan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Lapangan Usaha (LU) transportasi dan pergudangan menjadi yang tertinggi kedua setelah segmen akomodasi makan dan minum. Bisnis pergudangan mencatat pertumbuhan hingga 9,56 persen year on year (YoY) serta menyumbang Rp 345,6 triliun ke PDB sepanjang triwulan II/2024.
Colliers International juga melaporkan bahwa permintaan ruang sewa penyimpanan atau pergudangan terus meningkat di beberapa kota seperti Jakarta, Semarang, Solo, dan Surabaya. Industri pergudangan di Indonesia telah berkembang secara substansial dalam lima hingga tujuh tahun terakhir. Perusahaan sekarang tidak hanya menyediakan lahan, tetapi juga berbagai fasilitas modern untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
CEO PT Multi Colour Indah Indonesia (Mulcindo) Suwirja Dinata yang mengelola pergudangan “Simba” di Gresik, Jawa Timur, juga mengakui perubahan ini. Industri pergudangan sekarang fokus pada penyediaan fasilitas yang lengkap untuk mendukung sistem pergudangan. Para penyewa tidak hanya mencari tempat penyimpanan, tetapi juga fasilitas tambahan yang memenuhi kebutuhan mereka.
Secara keseluruhan, bisnis pergudangan terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Pertumbuhan yang signifikan dalam industri ini memperlihatkan potensi besar bagi ekonomi Indonesia. Diharapkan industri pergudangan terus memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News