Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa strategi Indonesia untuk mengurangi tarif balasan Amerika Serikat bertujuan untuk mengurangi gejolak dan membuka peluang ekonomi baru di lebih banyak negara.
“Saya optimis bahwa langkah-langkah yang kami siapkan tidak hanya membantu kami mengurangi gejolak tetapi juga membuka lebih banyak peluang untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Indrawati dalam sebuah wawancara di sela-sela Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia 2025.
Sebagaimana dipublikasikan di akun Instagramnya @smindrawati pada hari Sabtu, menteri tersebut menjelaskan bahwa Indonesia memberikan prioritas pada dialog untuk memahami pandangan dan niatan pemerintahan AS. Seperti yang diharapkan, Indonesia kemudian akan mengusulkan solusi untuk membantu menyempitkan defisit perdagangan AS dengan negara ini.
Ia menekankan komitmen pemerintah Indonesia untuk menurunkan hambatan perdagangan tarif dan non-tarif, termasuk melalui deregulasi dan reformasi administrasi.
Saat negosiasi bilateral sedang berlangsung, Indonesia juga berupaya untuk melakukan diversifikasi pasar ekspornya, ungkap menteri tersebut.
“Pertemuan kami dengan mitra, seperti ASEAN Plus Tiga dan Uni Eropa, masih berlangsung untuk kepentingan bersama dalam mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan,” ungkap Indrawati.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelumnya memproyeksikan bahwa menyeimbangkan defisit perdagangan AS dengan negara mitra bisa memakan waktu dua atau tiga tahun.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia mendapat pujian atas upaya negosiasi yang cepat dan proposal kerja sama komprehensif untuk mengatasi defisit perdagangan AS.
Ia menjelaskan bahwa proposal Indonesia mencakup lima area kerja sama: ketahanan energi nasional, akses pasar ekspor, deregulasi bisnis dan investasi, rantai pasokan industri strategis dan mineral penting, serta akses teknologi dan inovasi.
Indonesia dan AS juga telah setuju untuk mengadakan diskusi teknis intensif selama dua minggu ke depan untuk mencari solusi konkret dan saling menguntungkan.
Berita terkait: Pemerintah terus melakukan koordinasi intensif terkait tarif Trump
Berita terkait: Indonesia di antara negara pertama yang bernegosiasi tarif dengan AS: menteri
Berita terkait: Indonesia menaruh minat pada investasi minyak dan gas AS di tengah perselisihan tarif
Penerjemah: Imamatul Silfia, Nabil Ihsan
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025