Pertemuan pengurangan emisi NDC kedua tertunda: Pemerintah RI

Jakarta (ANTARA) – Dokumen Kontribusi Nasional yang Ditentukan Kedua Indonesia (NDC), yang mencakup target pengurangan emisi, telah tertunda karena perlu dilakukan diskusi lebih lanjut dengan sektor terkait, menurut Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

“Kita masih harus mendiskusikannya karena telah terjadi perubahan kepemimpinan di setiap kementerian; ada juga percepatan di setiap sektor,” katanya di sini pada Jumat.

Dia menambahkan bahwa pemerintah menargetkan untuk menyelesaikan diskusi tersebut pada bulan Oktober 2025, satu bulan sebelum Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun ini di Belem, Brasil.

“Masih ada waktu untuk mendiskusikannya lebih lanjut,” katanya.

Dokumen NDC berisi komitmen, target, dan upaya terkait iklim. Ini disampaikan setiap lima tahun sebagai bagian dari kontribusi setiap negara terhadap pengurangan emisi global.

Dokumen NDC Pertama Indonesia diserahkan pada tahun 2016, dan dokumen NDC yang diperbarui pada tahun 2021.

Setahun kemudian, diserahkan dokumen ketiga, Enhanced NDC. Dalam dokumen 2022, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi melalui upaya sendiri dari 29 persen menjadi 31,89 persen, dan dengan dukungan internasional dari 41 persen menjadi 43,2 persen.

Dalam dokumen Enhanced NDC saat ini, sektor-sektor yang ditargetkan untuk pengurangan adalah energi, kehutanan, limbah, pertanian, serta proses industri dan penggunaan produk (IPPU).

Berita terkait: RI menegaskan komitmennya untuk mencapai target pengurangan emisi karbon

Berita terkait: Indonesia resmi meluncurkan inisiatif perdagangan karbon internasional

Translator: Prisca Triferna Violleta, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Prabowo Dinilai Serius Tangani Korupsi di Tahun Pertama Pemerintahan