Konferensi ke-19 dari Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota OKI (PUIC) dimulai dengan pertemuan untuk memperkuat dukungan dan membangun komitmen untuk kemerdekaan Palestina di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Senin.
Ketua Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Indonesia, Mardani Ali Sera, memimpin pertemuan ke-53 dari komite eksekutif, yang dihadiri oleh para legislator dari berbagai negara.
Sera memfokuskan perhatian audiensnya pada Israel, dengan tegas mengutuk pendudukan yang terus-menerus dan tindakan genosida di Jalur Gaza.
Legislator Indonesia itu mengajak semua anggota PUIC untuk mengambil tindakan nyata melawan kekejaman Israel dengan memperkuat diplomasi parlemen untuk meningkatkan solidaritas dalam upaya kemanusiaan.
Selain itu, ketua sesi tersebut menekankan perlunya menegakkan hukum internasional dan menuntut pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya terhadap kemanusiaan di Palestina.
Sementara itu, wakil ketua BKSAP, Muhammad Husein Fadlulloh, menekankan bahwa dukungan internasional untuk masalah Palestina tidak akan pernah berhenti.
“Kami harus terus berupaya sekuat tenaga untuk menyuarakan dukungan bagi kebebasan rakyat Palestina,” ujarnya kepada media di sela-sela sesi.
Fadlulloh menyoroti bahwa semua negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memiliki pandangan yang sama mengenai invasi Israel ke Gaza.
Sesi ini diharapkan akan menghasilkan rekomendasi bersama untuk diadopsi oleh organisasi internasional lainnya, tambahnya.
Dia kemudian berpendapat bahwa setiap negara mungkin memiliki cara berbeda untuk mendukung Palestina, mengutip keberhasilan Indonesia dalam mendirikan rumah sakit di Gaza.
Legislator itu juga memuji peran yang dimainkan oleh Mesir dalam distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Tanpa dukungan Mesir, akan sangat sulit bagi kita untuk mengirimkan bantuan makanan,” katanya, merujuk pada posisi negara tersebut sebagai koridor penting ke Gaza.