Pertamina Memangkas Biaya Bahan Bakar Penerbangan di 37 Bandara

Jakarta (ANTARA) – PT Pertamina, perusahaan minyak dan gas negara, akan menurunkan harga avtur di 37 bandara mulai tanggal 18 Maret untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam menurunkan harga tiket pesawat selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

“Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina akan selalu hadir untuk melayani masyarakat demi memastikan ketersediaan energi, termasuk avtur untuk perjalanan mudik, tetap tersedia,” kata Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di sini pada hari Selasa.

Penyesuaian harga avtur Pertamina akan diterapkan di berbagai bandara yang dikelola oleh operator bandara negara Angkasa Pura.

Langkah ini merupakan bagian dari sinergi yang lebih luas di antara BUMN yang bertujuan untuk mendukung kelancaran operasi transportasi udara bagi mereka yang ingin menikmati liburan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini.

Penurunan harga avtur akan efektif mulai tanggal 18 Maret hingga 15 April 2025. Penyesuaian harga juga akan mempertimbangkan volatilitas harga minyak dan kondisi pasar saat ini pada bulan Maret dan April.

“Harga yang disesuaikan akan memastikan keberlanjutan bisnis dan mendukung industri penerbangan nasional,” jelas Santoso.

Ia menyatakan bahwa keputusan untuk menurunkan harga bahan bakar di beberapa bandara dipengaruhi oleh peningkatan signifikan permintaan avtur di 37 bandara tersebut.

Langkah ini untuk menurunkan harga avtur oleh Pertamina diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan kebijakan pemerintah dalam menyesuaikan harga tiket penerbangan domestik selama bulan Ramadan dan Idul Fitri.

“Kami berharap inisiatif ini dapat berdampak positif terhadap stabilitas harga tiket penerbangan domestik dan mendukung maskapai penerbangan nasional dalam memberikan layanan yang kompetitif kepada masyarakat,” tambah Santoso.

MEMBACA  Pertarungan Kekuatan Militer Negara BRICS vs G7, Siapa yang Lebih Unggul?

Berita terkait: Pertamina meminta maaf atas kemarahan publik akibat tuduhan korupsi

Berita terkait: Menteri BUMN akan meninjau Pertamina menyusul kasus korupsi minyak mentah

Translator: Putu S, Kenzu
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar