Pertamina Hulu Energi Berkomitmen untuk Selalu Memperhatikan Aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (HSSE) dalam Setiap Kegiatan.

Jumat, 01 Maret 2024 – 19:23 WIB

Pertamina Hulu Energi terus meningkatkan kinerja dalam berkontribusi memenuhi energi nasional dengan selalu memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) dalam setiap aspek kegiatan. Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku subholding upstream Pertamina terus meningkatkan kinerja dalam berkontribusi memenuhi energi nasional dengan selalu memperhatikan aspek kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan (HSSE) dalam setiap aspek kegiatan.

Dengan kinerja berbasis manajemen risiko, PHE mencatat jam kerja selamat lebih dari 57 juta jam dengan jumlah manpower mencapai 127.665 per hari sepanjang tahun 2023.

PHE juga mencatat rasio TRIR (Total Recordable Incident Rate) sebesar 0,14 di mana toleransi maksimal adalah 0,19 dengan jumlah jam kerja selama tahun 2023 lebih dari 333 juta.

Pada tahun 2023, PHE menerima beberapa penghargaan bergengsi di bidang HSSE, termasuk 29 Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) dan 1 Penghargaan Dharma Karya dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Selain itu, PHE juga meraih 12 predikat PROPER Emas dan 19 predikat Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK).

PROPER adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan penghargaan tertinggi terhadap kinerja pengelolaan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat.

Di bidang Environment, Social, Governance (ESG), PHE mendapatkan rating sebesar 21,5 atau risiko sedang setelah melalui proses assesment dari Lembaga rating internasional, Sustainalytics.

Keberhasilan ini merupakan peningkatan, di mana sebelumnya pada tahun 2022 PHE berada di rating 30,5 atau risiko tinggi.

VP HSSE PHE Geri Simansyah Achsan menegaskan Pertamina Hulu Energi berkomitmen selalu memperhatikan aspek HSSE dalam setiap kegiatan

MEMBACA  Ecowas berisiko mengalami disintegrasi jika Burkina Faso, Mali, dan Niger meninggalkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News