Rabu, 17 September 2025 – 21:38 WIB
VIVA – PT Pertamina (Persero) tetap berkomitmen untuk memperkuat pembangunan Sumber Daya Manusia, pendidikan, dan generasi muda sesuai dengan Asta Cita Pemerintah. Melalui kegiatan Pertamina Goes to Campus (PGTC), Pertamina membentuk generasi muda lewat karya yang berjalan dari 10 Juli 2025 sampai 17 September 2025.
Baca Juga :
Potensi Mekanik Muda di Enduro Skill Contest Nasional 2025
Kehadiran PGTC 2025 adalah wujud komitmen Pertamina dalam mendukung pengembangan generasi muda Indonesia. Program ini hadir sebagai ajang literasi energi, kolaborasi, dan kompetisi inovasi yang melibatkan ribuan mahasiswa dari seluruh Indonesia melalui dua kompetisi utama yaitu Energy Debate Championship dan Energynovation Ideas Competition.
Baca Juga :
Penuhi Stok dan Cegah Kelangkaan, Bahlil Dorong SPBU Swasta Kolaborasi dengan Pertamina
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri dalam sambutannya di acara penutupan Pertamina Goes To Campus di Grha Pertamina Jakarta, Rabu, 17 September 2025 mengatakan, semangat PGTC memperkuat riset dan inovasi, serta meningkatkan kualitas SDM unggul untuk menghadapi era transisi energi dan industrialisasi hilir.
“Generasi muda hari ini adalah pemimpin energi di masa depan. Melalui PGTC, saya harap lahir gagasan-gagasan segar, inovatif, dan yang paling penting adalah gagasan yang aplikatif yang bisa menjawab tantangan energi berkelanjutan, sekaligus memberi arah bagi pembangunan Indonesia yang lebih maju, berdaulat, dan berkelanjutan,” jelas Simon.
Baca Juga :
Banjir Bali, 3 Pembangkit Listrik Dipastikan Beroperasi Optimal
Oleh karena itu, lanjut Simon, Jadikanlah PGTC 2025 sebagai langkah awal untuk menjadi generasi muda yang pintar, energik, inovatif dan memiliki pandangan luas terhadap energi bagi negeri.
Sementara itu, Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan, menambahkan, sesuai dengan tema PGTC, Energizing Youth for Future Energy, kita satukan Energi, Satu Semangat, Untuk Indonesia.
“Sekarang, tongkat estafet saya serahkan kepada generasi muda, agar motor penggerak energi tidak pernah berhenti berinovasi. Semoga pertemuan kita hari ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih besar — antara kampus dan industri, antara Pertamina dan generasi muda, antara kita semua dalam membangun Indonesia yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” jelas Iriawan.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Fauzan Adziman menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif Pertamina dalam menghadirkan PGTC. Menurutnya, program ini sejalan dengan misi pemerintah dalam memperluas akses mahasiswa pada ekosistem pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“PGTC menjadi wadah strategis yang tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa, tetapi juga mengasah kreativitas dan inovasi mereka. Dukungan sektor industri, khususnya Pertamina, sangat penting dalam menyiapkan talenta muda untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa,” ujarnya.
Kegiatan PGTC 2025 ditutup dengan menghadirkan pemenang karya-karya generasi muda yang berlangsung di Grha Pertamina pada 17 September 2025.
Melalui PGTC 2025, Pertamina menegaskan perannya dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang profesional, berintegritas, serta siap berkontribusi di kancah global untuk menghadapi tantangan transisi energi dan pembangunan berkelanjutan.
Informasi lebih lanjut tentang PGTC 2025 bisa diakses lewat situs resmi www.pgtc.id.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasi Pertamina.
Halaman Selanjutnya
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Fauzan Adziman menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas inisiatif Pertamina dalam menghadirkan PGTC. Menurutnya, program ini sejalan dengan misi pemerintah dalam memperluas akses mahasiswa pada ekosistem pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.