Persiapkan Diri Anda, Tidak Semua Mobil Dapat Mengisi Pertalite Tanpa Ini

Senin, 5 Agustus 2024 – 20:37 WIB

VIVA – Berbagai cara dilakukan pemerintah demi menekan penggunaan bahan bakar minyak, atau BBM bersubsidi karena belum tepat sasaran, salah satunya pada Pertalite yang sempat digadang-gadang akan dihapus.

Baca Juga :

Pertamina Salurkan Produk Chemical untuk Proyek Strategis Nasional Alumina Refinery

Namun sampai saat ini belum ada keputusan untuk menghilangkan Pertalite dari SPBU Pertamina, meski sebagian tempat pengisian BBM itu sudah tidak lagi menampikan nama bahan bakar subsidi di di papan depan.

PT Pertamina Patra Niaga masih terus menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90)

Baca Juga :

Pendapatan Kia Naik di Tengah Gejolak Otomotif Global

Selain itu ada juga SPBU yang menerapkan pembelian Pertalite wajib pakai QR Code di aplikasi MyPertamina, artinya hanya kendaraan yang sudah terdaftar dan dinilai berhak yang bisa melakukan pengisian.

Mengingat belum semua SPBU menerapkan cara tersebut, ke depan perusahaan pelat merah itu akan memperluas penggunaan QR Code ke seluruh Indonesia.

Baca Juga :

Pemerintah Sewa 1.000 Unit Mobil untuk HUT RI di IKN, Alphard Rp25 Juta Sehari

Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, langkah ini dilakukan untuk penjualan solar, yang kini 100 persen menggunakan QR Code dalam penjualannya.

“Jadi untuk Pertalite, kita mengikuti kesuksesan Solar. Solar kan sudah full 100 persen pakai QR Code, dan itu juga terbukti efektif untuk menjaga kuota BBM subsidi,” ujar Santoso.

Daerah pertama yang menerapkan secara keseluruhan terkait QR Code tersebut adalah Aceh, dan Kepualuan Riau.

“Jadi kita mulai dulu dari kota-kota itu tadi, dan ke depannya akan terus dilakukan secara bertahap. Karena tidak bisa 100 persen langsung kita terapkan,” ujar Fadjar.

MEMBACA  Evolusi PKT Proaktif: Distribusi Sembako ke Panti Asuhan & Lansia di Bontang

Dia mengaku, saat ini Pertamina masih gencar melakukan sosialisasi serta pendataan, terkait pembelian Pertalite lewat QR Code tersebut.

Sementara menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, tahap awal perluasan itu dimulai sejak pertengahan Juli di Jawa, Madura, Bali (Jamali).

Kemudian di beberapa wilayah non Jamali, seperti Kepulauan Riau , NTT, Maluku Utara, Gorontalo, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Aturan itu diterapkan khusus untuk pengguna kendaraan roda empat.

“Setelah diterapkan di 41 Kota/Kabupaten sejak Juli 2023, Pertamina Patra Niaga memperluas wilayah pendataan QR Code Pertalite untuk kendaraan roda empat secara bertahap di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Arya, dikutip dari Antaranews, Senin 5 Agustus 2024.

Menurutnya data itu sebagai upaya perusahaan untuk mencatat transaksi BBM penugasan secara lebih baik dan transparan, mengingat adanya anggaran kompensasi yang diberikan Pemerintah untuk produk Pertalite.

“Perluasan wilayah ini dilakukan secara bertahap mulai di 190 kota/kabupaten wilayah Jamali dan sebagian Non Jamali, kemudian untuk provinsi lainnya atau sebanyak 283 kota/kabupaten lainnya akan menyusul di tahap berikutnya,” katanya.

Artinya tidak semua pemilik mobil nantinya bisa isi Pertalite, terutama jika data mereka tidak diterima karena dianggap bukan kategori penerima BBM bersubsidi. Pertamina mencatat sampai Juli 2024 sudah lebih dari 4,6 juta kendaraan yang terdaftar.

Halaman Selanjutnya

“Jadi kita mulai dulu dari kota-kota itu tadi, dan ke depannya akan terus dilakukan secara bertahap. Karena tidak bisa 100 persen langsung kita terapkan,” ujar Fadjar.