Minggu, 16 November 2025 – 23:00 WIB
Jakarta, VIVA – PT ASDP Indonesia Ferry tingkatkan kesiapan layanan penyeberangan untuk hadapi lonjakan mobilitas masyarakat saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Khususnya, di lintasan Jawa–Bali–Lombok.
Baca Juga :
Kemenhub Proyeksikan Butuh 326 Pesawat Penuhi Layanan Penerbangan Momen Nataru
Direktur Utama ASDP Heru Widodo mengatakan jalur penyeberangan Jawa–Bali–Lombok sering jadi nadi utama mobilitas masyarakat. Karena, ribuan keluarga melakukan perjalanan, wisatawan mulai rencanakan liburan, dan aktivitas logistik bergerak meningkat.
“Pada momentum inilah, ASDP pastikan seluruh layanan di lintasan strategis tersebut berjalan tertib, andal, dan selaras dengan kebijakan regulator, khususnya KSOP dan BPTD di masing-masing wilayah,” kata Heru dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 16 November 2025.
Baca Juga :
Jelang Nataru, Patra Logistik Jamin Keandalan Pasokan Avtur di DPPU Komodo
Menurut dia, penyeberangan pada periode angkutan Natal dan tahun baru punya makna lebih dari sekadar perjalanan fisik, tapi juga ruang untuk kembali berkumpul, rayakan kebersamaan dan bangun cerita baru.
Karena itu, lanjut Heru, ASDP siapkan rangkaian layanan berlapis agar masyarakat bisa melintasi Jawa–Bali–Lombok dengan lancar, aman dan selamat.
Baca Juga :
Airnav Proyeksikan Puncak Lalu Lintas Udara Momen Nataru Mulai 19 Desember 2025
Di kawasan Timur, Pelabuhan Lembar menjadi gerbang vital menuju NTB dan Bali. Tingginya mobilitas tercermin dari jumlah penumpang dan kendaraan yang dilayani KMP Portlink II dan KMP Roditha hingga Oktober 2025, yaitu hampir 20 ribu penumpang dan lebih dari 35 ribu kendaraan.
General Manager ASDP Cabang Lembar Handoyo Priyanto jelaskan pengaturan jumlah kapal akan ikuti tingkat kepadatan, didukung penerapan delaying system di area parkir PDS dan Terminal Segenter.
Arus puncak diperkirakan pada 20–22 serta 27–29 Desember, dan arus balik pada 3–5 Januari 2026. Sementara itu di sisi barat, Pelabuhan Ketapang perkuat pola operasi melalui konsolidasi nasional Kementerian Perhubungan.
ASDP bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), dan instansi terkait siapkan manajemen antrean, opsi penambahan trip kapal, rekayasa lalu lintas, serta pengalihan kendaraan besar maupun kecil ke jalur alternatif bila dibutuhkan.
Pola operasi adaptif diharap bisa jaga kelancaran perjalanan pada lintasan Ketapang–Gilimanuk sepanjang periode Natal dan tahun baru.
Corporate Secretary ASDP Windy Andale menambahkan bahwa BUMN transportasi penyeberangan itu berkomitmen hadirkan layanan prima dengan berbagai kemudahan pelayanan bagi pengguna, termasuk penyederhanaan skema refund dan reschedule.
Halaman Selanjutnya
Ia menegaskan dengan penguatan operasional, koordinasi intensif lintas instansi, serta digitalisasi layanan yang semakin matang, ASDP optimis penyeberangan di jalur Jawa–Bali–Lombok selama Natal dan Tahun Baru akan berjalan lebih lancar dan terkendali.