Persiapan Menyambut Ramadan dengan Beduk Raksasa & Gunungan Ganjel di Dugderan

Gelaran Dugderan menyambut bulan ramadan. FOTO: Humas Pemkot Semarang.

Selasa, 27 Februari 2024 – 19:55 WIB

jateng.jpnn.com, SEMARANG – Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan ramadan akan diselenggarakan kembali di Kota Semarang. Acara sakral yang menandai awal bulan puasa tersebut akan dimulai dengan pemukulan beduk raksasa dan gunungan ganjel rel.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan bahwa prosesi Dugderan tahun ini akan dilaksanakan dua hari sebelum bulan ramadan. Sebulan sebelumnya, Pasar Dugderan akan digelar di Aloon-Aloon Semarang mulai Rabu (28/2).

“Rencananya Pasar Dugderan akan diselenggarakan pada tanggal 28 Februari 2024 ini. Semua pihak telah diberikan lokasi terbaik dan strategis,” ujar Mbak Ita di Balai Kota Semarang, Selasa (27/2).

Mbak Ita juga berharap agar prosesi halaqah dapat dilakukan dengan lebih tertib dan indah agar Dugderan dapat menjadi acara tahunan yang dinanti-nanti oleh masyarakat.

“Terutama dalam penyerahan roti ganjel rel. Saya ingin ada beduk besar di tengah lapangan. Hal ini menunjukkan kekayaan budaya Kota Semarang yang harus dijaga dan dilestarikan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mbak Ita menekankan bahwa Kampung Melayu, Kota Lama, dan Kauman telah diatur dengan baik. Ketiga tempat tersebut diharapkan dapat mendukung Dugderan sebagai kekayaan budaya yang dapat ditawarkan kepada wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyatakan bahwa Dugderan merupakan prosesi tahunan yang menjadi bagian dari kearifan lokal ibu kota Jawa Tengah. Dengan menggabungkan budaya melalui Warak Ngendog, Dugderan telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kota Semarang dalam menyambut bulan suci ramadan.

Tradisi Dugderan untuk menyambut bulan ramadan diprediksi akan lebih meriah di Kota Semarang.

MEMBACA  Indonesia Mengambil Tindakan Nyata dalam Perubahan Iklim melalui Diplomasi