Perpustakaan Nasional, SOAS tandatangani perjanjian tentang basis data manuskrip Nusantara

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dan School of Oriental and African Studies (SOAS) dari University of London telah sepakat untuk berkolaborasi dalam menciptakan database bersatu manuskrip Nusantara.

“Banyak manuskrip Nusantara yang tersebar di seluruh dunia yang memerlukan perhatian untuk keberlanjutannya,” kata Plt Kepala Perpusnas, E. Aminudin Aziz, dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan di Jakarta pada hari Senin.

Pada upacara penandatanganan kesepakatan yang diadakan di Gedung SOAS, Inggris, pada Jumat dengan Dekan Humaniora SOAS, Graeme Earl, Aminudin mengatakan bahwa kolaborasi dalam mainstreaming manuskrip Nusantara adalah salah satu dari tiga program prioritas Perpusnas tahun ini.

Dalam kerjasama ini, Perpusnas mencari konsultan filolog untuk menentukan manuskrip mana yang perlu didigitalkan terlebih dahulu, mengingat jumlah manuskrip Nusantara di SOAS yang belum didigitalkan sebanyak 82.

Dia juga mengatakan bahwa Perpustakaan Nasional fokus pada tiga program prioritas, yaitu meningkatkan cinta membaca, membangun kebiasaan membaca dan meningkatkan literasi, mainstreaming manuskrip Nusantara, dan standardisasi perpustakaan.

Sementara itu, Kepala Departemen Sekolah Bahasa, Budaya, dan Linguistik SOAS, Ilana Webster-Kogen, mengatakan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menerbitkan manuskrip yang tersimpan secara luas.

“Kita harus melakukan tindak lanjut dengan kesepakatan yang lebih teknis terkait dengan proses mendigitalkan manuskrip,” kata Webster-Kogen.

Menurutnya, kerja sama antara kedua lembaga ini berada di bidang perpustakaan dan manajemen informasi.

Ruang lingkup kerja sama meliputi peningkatan kapasitas di bidang filologi dan studi manuskrip Indonesia, publikasi dan penelitian bersama, serta identifikasi dan katalogisasi manuskrip Indonesia di Inggris.

Delegasi dari Perpustakaan Nasional ke SOAS dipimpin oleh Aziz. Dia didampingi oleh sekretaris utama, Joko Santoso; kepala biro hukum, organisasi, kerjasama, dan hubungan masyarakat, Sri Marganingsih; kepala urusan umum, Chaerul Umam; dan pustakawan, Anastasia Linawati.

MEMBACA  Para penggiat lingkungan yang melawan pusat data

Kelompok tersebut disambut oleh Webster-Kogen; kepala Perpustakaan SOAS, Rookaya Bawa; dan beberapa pustakawan SOAS.

Berita terkait: Perpusnas berupaya mewujudkan data tunggal manuskrip Nusantara
Berita terkait: Perpustakaan Nasional Indonesia melestarikan 19.726 naskah kuno

Translator: Hreeloita D, Azis Kurmala
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024

Tinggalkan komentar