Pernyataan Agus Pambagio Terkait Perpanjangan Restrukturisasi Utang Whoosh

Jakarta, VIVA – Restrukturisasi hutang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh yang diperpanjang dari 40 tahun ke 60 tahun terus dapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Analis Kebijakan Publik, Agus Pambagio.

Baca Juga :
[Artikel tentang KPK menyelidiki kasus korupsi Whoosh]

Dalam dialog di tvOne, Agus menekankan bahwa proses negosiasi restrukturisasi tidak boleh berhenti. Menurut dia, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus terus bergerak untuk mencari kesepakatan yang terbaik.

“Perundingan seperti ini tidak boleh mandek, sama seperti politik harus jalan, apapun hasilnya. Makanya harus duduk bersama, dan katakan bahwa kita tidak sanggup bayar. Lalu bagaimana solusinya? Periode pinjaman diperpanjang, bunga diturunkan, tapi jumlah pinjaman dan bunganya ya harus tetap dibayar,” ujar Agus Pambagio seperti dikutip tvOne.

Baca Juga :
[Artikel tentang pernyataan Jokowi bahwa Whoosh adalah investasi sosial]

Dia memberi contoh, restrukturisasi ini mirip seperti orang yang memperpanjang waktu cicilan rumah atau mobil supaya tidak disita. Dengan begitu, beban bayarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan keuangan.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio

Baca Juga :
[Artikel tentang KPK mulai menyelidiki dugaan korupsi di Whoosh]

Lebih lanjut, Agus menilai perbaikan dari sisi biaya operasional dan pendapatan Whoosh juga kunci supaya restrukturisasi ini efektif.

Dia menjelaskan bahwa aspek biaya dan pemasukan Whoosh perlu dikaji ulang. Menurutnya, perlu ada langkah efisiensi dan perhitungan ulang kondisi keuangan saat ini untuk memastikan proyek tidak dalam posisi berisiko.

Dia menyebut salah satu komponen biaya operasional yang besar adalah pembayaran BHP frekuensi sebesar Rp1,3 triliun per tahun yang masih menjadi kewajiban. Menurutnya, hal-hal seperti ini bisa didiskusikan lagi untuk meringankan beban proyek.

MEMBACA  Hanya Krisis yang Bisa Memisahkan Barat dari Utang

Soal anggapan bahwa perpanjangan waktu pinjaman hingga 60 tahun akan membuat total bunga membengkak, Agus menilai itu tidak sepenuhnya benar.

“Bunganya kan turun, tapi jumlah totalnya ya tetap, cuma waktunya yang diperpanjang. Persis seperti saat kita mengajukan ulang pinjaman rumah atau mobil supaya tidak disita,” katanya.

Agus menegaskan bahwa langkah bernegosiasi ulang adalah satu-satunya pilihan yang realistis saat ini.

“Hanya itu satu-satunya, tidak ada opsi lain. Satu-satunya ya merenegosiasi ulang. Makanya saya bilang, hentikan dulu sampai Bandung, jangan lanjutkan dulu (ke Surabaya) sebelum semua ini beres,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya

Dia menambahkan bahwa proyek KCJB sebaiknya di evaluasi dulu supaya kesalahan yang sama tidak terulang dalam rencana pembangunan lanjutan ke Surabaya. Agus mengatakan, proyek Jakarta–Bandung ini bisa jadi bahan pelajaran bersama, jadi perlu ditunda sementara sampai semua masalahnya benar-benar selesai.