Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, memperluas program Unit Layanan Disabilitas (ULD) untuk memperlebar peluang kerja bagi para penyandang disabilitas dan memperkuat inklusi di tempat kerja.
Hero Laksono, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dinas tersebut, mengatakan pada hari Sabtu bahwa upaya sosialisasi sedang ditingkatkan, khususnya untuk mendukung kewirausahaan di kalangan penyandang disabilitas dari keluarga berpenghasilan rendah.
“Lewat program kewirausahaan, para disabilitas tidak perlu lagi bergantung pada orang lain. Mereka dapat membangun keterampilan dan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Program ini mencakup pelatihan manajemen bisnis dan membangun kemandirian, yang didukung oleh mentor yang ditunjuk untuk membimbing peserta dalam mengembangkan usaha yang layak.
Untuk meningkatkan akses ke pekerjaan formal, kantor tersebut juga menjalin hubungan dengan berbagai perusahaan di Cianjur untuk mendorong kepatuhan terhadap peraturan tentang mempekerjakan penyandang disabilitas.
“Program ULD menargetkan semua penyandang disabilitas, dari kondisi berat hingga ringan, dan saat ini melibatkan sekitar 20 peserta,” catat Laksono.
Dia mengatakan inisiatif ini juga mencakup individu yang mendapatkan disabilitas karena kecelakaan, memastikan mereka menerima peluang yang sama di pasar kerja lokal.
Laksono menyampaikan harapan agar lebih banyak perusahaan yang membuka pintu bagi pekerja disabilitas. Peraturan Indonesia mewajibkan setidaknya satu persen dari tenaga kerja sebuah perusahaan harus terdiri dari penyandang disabilitas, sebuah persyaratan yang ingin ditegakkan lebih luas di kabupaten ini.
“Kami berharap aturan ini dapat diterapkan oleh semua perusahaan di Cianjur, sehingga sosialisasi dapat diperkuat dan para disabilitas dapat mendapatkan pekerjaan yang layak serta bersaing secara setara dengan pekerja nondisabilitas,” katanya.
Para pejabat menyatakan program ULD adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk mempromosikan inklusi sosial, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan memastikan bahwa penyandang disabilitas memiliki akses ke pengembangan keterampilan serta pekerjaan yang bermartabat.
Inisiatif ini diharapkan dapat berkembang dalam tahun-tahun mendatang, dengan pihak berwenang setempat merencanakan kemitraan tambahan, modul pelatihan, dan program penempatan kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.