Perluasan area tanam untuk membantu mengantisipasi krisis pangan: pemerintah

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Indonesia Andi Amran Sulaiman menegaskan pada hari Senin bahwa program perluasan area tanam (PAT) telah dilaksanakan dalam antisipasi krisis pangan global.

“Saati ini, situasi pangan global tidak dalam kondisi baik. Tantangan dalam menyediakan pangan bagi masyarakat semakin kompleks,” katanya saat bertemu dengan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta.

Tantangan tersebut termasuk ramalan kekeringan selama musim kemarau tahun ini oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, paparnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas tanam padi mencapai 8,61 juta hektar dalam periode Oktober 2023 hingga Juni 2024 – turun 4,2 juta hektar, atau 32,8 persen, dibandingkan rata-rata periode yang sama dari tahun 2015 hingga 2019, yang tercatat sebesar 12,82 juta hektar.

Penyusutan area tanam tersebut sangat memengaruhi luas panen padi, yang menghambat produksi.

Kementerian Pertanian telah berupaya meningkatkan produksi padi melalui program perluasan area tanam, yang mencakup langkah-langkah seperti penanaman air tanah kering, optimalisasi lahan rawa, dan pertanaman bersama padi dengan kelapa sawit.

“Dengan tiga langkah ini, diharapkan produksi dapat ditingkatkan sehingga ketersediaan pangan yang diproduksi secara domestik dapat meningkat dan ketergantungan pada impor beras dapat dikurangi,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Sulaiman menginformasikan bahwa per tanggal 7 Agustus 2024, realisasi perluasan area tanam telah mencapai 915.394 hektar.

Keberhasilan program PAT telah didukung secara signifikan oleh percepatan program penanaman air yang telah mencakup lebih dari 716.293 hektar lahan.

Untuk tahun 2024, Kementerian Pertanian telah mengalokasikan 62.378 pompa dalam bantuan pompa air.

Berita terkait: Jokowi meninjau program pompa air di Bone, Sulawesi Selatan
Berita terkait: Diperlukan instalasi pompa air skala besar untuk menghadapi kekeringan: menteri

MEMBACA  Pangeran Harry Mendeklarasikan AS sebagai Tempat Tinggal Utama, Apakah Dia Tidak Lagi Menjadi Bangsawan Inggris?

Translator: Aji Cakti, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024