Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Rusdi Kirana, menyoroti perlunya meningkatkan kerjasama dengan Vietnam, yang merupakan salah satu mitra strategis Indonesia di Asia Tenggara.
“Hubungan antara kedua negara telah terjalin sejak lama, dan kedua negara memiliki banyak kesamaan. Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang baik di wilayah tersebut, begitu pula dengan Vietnam,” katanya di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada hari Selasa.
Ia memuji kesepakatan bilateral untuk meningkatkan perdagangan antara kedua negara hingga mencapai US$18 miliar pada tahun 2028.
Menurut Kirana, Indonesia dan Vietnam dapat bekerjasama di banyak bidang, seperti ekonomi, teknologi, perkebunan, dan pertanian.
Lebih lanjut, katanya, kedua negara memiliki banyak kesamaan di beberapa bidang dan merupakan negara-negara yang sedang berkembang.
“Kita harus menjaga (hubungan) agar kerjasama strategis yang lebih komprehensif dapat terwujud ke depan,” tambah wakil ketua MPR.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam (CPV), To Lam, bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, sebagai bagian dari kunjungannya ke Indonesia.
Dalam pertemuan mereka pada hari Senin, Presiden Prabowo mendorong peningkatan kemitraan antara Indonesia dan Vietnam menjadi level strategis komprehensif.
Prabowo menjelaskan bahwa meningkatkan kerjasama akan memperkuat hubungan antara kedua negara, yang telah terjalin sejak tahun 1955.
Ketika berbicara dengan delegasi Vietnam, ia menekankan bahwa kedua negara memiliki kesamaan dalam sejarah dan nilai-nilai mereka, terutama dalam hal bagaimana mereka mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan mereka dengan melawan kolonialisme dan imperialisme.
Berita terkait: RI, Vietnam akan meningkatkan kerjasama perikanan dan akuakultur
Berita terkait: Prabowo mencari penguatan kerjasama strategis Indonesia-Vietnam
Berita terkait: Indonesia menyambut baik pemimpin Partai Komunis Vietnam
Translator: Bagus Ahmad, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025