Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, meminta kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan regulasi kecerdasan buatan (AI). “Keterlibatan semua pemangku kepentingan dalam regulasi dan pengembangan AI sangat penting agar peluang menjadi bagian dari ekosistem AI global dan pemanfaatan teknologi AI yang bermakna di negara ini dapat terwujud,” katanya dalam Dialog Kebijakan AI di sini pada hari Kamis.
Ia menyatakan bahwa pemerintah memberikan kesempatan kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri, akademisi, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam membuat kebijakan yang akan mengoptimalkan manfaat AI sambil memitigasi risiko pemanfaatan teknologi AI.
Menurutnya, sektor e-commerce memiliki potensi besar untuk memanfaatkan AI, terutama mengingat perkiraan ukuran pasar sebesar US$150 miliar pada tahun 2030.
Namun, ia juga menyoroti tantangan yang harus dihadapi, termasuk privasi dan keamanan data, pertukaran data lintas batas, dan potensi penyalahgunaan teknologi.
“Dengan proyeksi pasar e-commerce Indonesia mencapai US$150 miliar pada tahun 2030, kita harus memastikan adopsi AI dalam sektor ini memberikan manfaat maksimal bagi konsumen, pelaku bisnis, dan masyarakat,” katanya.
Patria menekankan bahwa teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi operasional, personalisasi layanan pelanggan, dan mengoptimalkan rantai pasok global.
Ia berharap regulasi tentang penggunaan teknologi AI akan mencerminkan realitas di lapangan. Untuk itu, wakil menteri mengundang semua pihak untuk memberikan masukan yang konstruktif terkait regulasi tersebut.
Dengan mendorong pendekatan kolaboratif, pemerintah berupaya menciptakan regulasi yang mendukung inovasi AI dan sekaligus melindungi kepentingan publik.
Berita terkait: Ekosistem digital berkelanjutan dapat membuat RI unggul dalam AI: Hafid
Berita terkait: Indonesia menetapkan standar penggunaan AI dalam karya jurnalistik
Berita terkait: Menteri dorong pengembangan semikonduktor, AI untuk mendorong teknologi RI
Penerjemah: Adimas Raditya, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2025