Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mempromosikan sistem pembayaran digital Indonesia, QRIS, di hadapan para pemimpin dunia pada KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, pada hari Sabtu.
Dalam pidatonya, Gibran mengatakan bahwa Indonesia terus mendorong inklusi keuangan, salah satunya melalui adopsi QRIS, yang mendorong partisipasi lebih luas dalam perekonomian.
“Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukan bagaimana solusi digital yang sederhana dan murah dapat meningkatkan partisipasi ekonomi dan mengurangi kesenjangan,” ujarnya.
Pada sesi pertama KTT G20, para pemimpin dunia membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta tantangan utang yang dihadapi negara berkembang.
Dalam konteks ini, dia menyatakan Indonesia menyambut baik fokus G20 pada keuangan berkelanjutan, tetapi menekankan bahwa ambisi harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan pendanaan dan mendukung adaptasi, mitigasi, serta transisi yang adil.
Dunia membutuhkan pendanaan yang lebih mudah diakses, dapat diprediksi, dan adil, terutama bagi negara berkembang, melalui relief utang, pembiayaan inovatif, blended finance, dan mekanisme untuk transisi hijau.
Indonesia telah mengalokasikan lebih dari setengah anggaran iklim nasionalnya, atau sekitar USD 2,5 miliar per tahun, untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim.
Gibran juga menyoroti teknologi yang sedang berkembang, termasuk aset kripto dan token digital seperti Bitcoin, yang menurutnya membawa peluang sekaligus resiko.
“Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang kecerdasan ekonomi,” pungkasnya.
Berita terkait: Indonesia tekanankan penghormatan terhadap strategi pembangunan yang beragam di G20
Berita terkait: Pemimpin Angola dan Ethiopia rencanakan kunjungan ke Indonesia tahun depan: Hartarto
*Penerjemah: Mentari Dwi, Asri Mayang Sari
Editor: Primayanti*