Jumat, 14 Maret 2025 – 00:20 WIB
Jakarta, VIVA – Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di awal 2025 tengah menjadi sorotan. Bagaimana tidak, hingga bulan Februari, defisit APBN mencapai Rp 31,2 triliun, dan penerimaan pajak turun 30,19 persen.
Baca Juga :
PBJT Jasa Kesenian dan Hiburan: Simak Daftar Hiburan yang Kena Pajak di Jakarta
Merespons hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kinerja APBN tersebut baru terlihat dua bulan, artinya belum terlihat adanya penurunan ekonomi masif. Pemerintah, jelasnya, juga akan mendorong konsumsi masyarakat pada momen Lebaran Idul Fitri.
“Ini kan baru perkembangan dua bulan. Nanti kita akan lihat juga program yang akan diluncurkan dalam tahapan lebaran ini, mudah-mudahan akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat, dan mendorong konsumsi kemudian juga kita berharap ekspor berjalan,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis,13 Maret 2025.
Baca Juga :
Realisasi Bansos Capai Rp 25,9 Triliun hingga Februari, 19,2 Persen dari Pagu APBN 2025
Airlangga menjelaskan, beberapa stimulus yang akan diberikan pemerintah pada lebaran 2025 seperti diskon belanja online, pembelian Tunjangan Hari Raya (THR), diskon tiket pesawat hingga tol.
Baca Juga :
Anjlok 30,19 Persen, Setoran Pajak Februari 2025 Baru Rp 187,8 Triliun
“Diharapkan daya beli bisa terdongkrak, apalagi tiket pesawat juga turun 13-14 persen. dan jalan tol juga diskon di hari tertentu bisa sampai 10 persen,” ujarnya.
Dia pun meyakini, meski APBN mengalami defisit, namun pertumbuhan ekonomi 8 persen akan tercapai, Menurutnya, defisit APBN masih jauh di bawah target 3 persen, dan rasio utang di bawah 40 persen.
“Kita masih optimis. Kan defisit juga masih 3 persen dan juga rasio utang di bawah 40 persen. Negara lain malah banyak yang lebih tinggi, Singapura aja 170 persen, Jepang juga tinggi,” imbuhnya.
Potensi Pajak Capai Rp 60 Triliun, Menteri Kehutanan: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni mengumumkan, perdagangan karbon dari sektor kehutanan akan segera diresmikan.
VIVA.co.id
13 Maret 2025