Bentrokan di India yang melibatkan umat Muslim dan aparat telah menimbulkan empat korban hingga saat ini. Sebagai akibat dari tragedi ini, pihak berwenang langsung menutup sekolah dan menangguhkan layanan internet di kota India utara pada hari Senin (25/11/2024).
Hampir 1.000 pengunjuk rasa Muslim berkumpul di luar Masjid Shahi Jama di Sambhal, di negara bagian Uttar Pradesh, pada hari Minggu untuk menentang petisi dari seorang pengacara Hindu yang mengklaim masjid tersebut dibangun di lokasi sebuah kuil Hindu.
Kelompok aktivis Hindu, sebagian besar terkait dengan partai berkuasa Perdana Menteri Narendra Modi, telah mengklaim bahwa beberapa masjid di India dibangun di atas kuil Hindu berabad-abad yang lalu selama kekaisaran Muslim Mughal.
Masjid Shahi Jama di Sambhal adalah monumen yang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Pelestarian Monumen Kuno, 1904. Masjid ini telah dinyatakan sebagai Monumen Penting Nasional dan tercantum di situs web ASI, divisi Agra Circle Moradabad.
Pengadilan setempat mengizinkan survei berdasarkan petisi yang diajukan oleh delapan penggugat yang mengklaim masjid abad ke-16 itu dibangun di lokasi kuil Hindu. Umat Muslim mengatakan pengadilan terburu-buru melakukan survei dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menyampaikan kasus mereka.
Petisi kontroversial tersebut menyatakan bahwa Sambhal adalah kota bersejarah dan memiliki makna unik yang berakar dalam kitab-kitab Shastra Hindu. Petisi tersebut mengklaim bahwa kuil Shri Hari Har di Sambhal dibangun oleh Dewa Vishwakarma sendiri pada awal mula alam semesta.
Peristiwa ini bukanlah yang pertama di India, sebab sebelumnya sempat terjadi pertikaian mengenai Masjid Babri di kota Ayodhya, Uttar Pradesh, yang dihancurkan pada tahun 1992 oleh massa Hindu yang mengklaim bahwa masjid abad ke-16 itu dibangun sebagai lokasi kuil untuk Dewa Ram.