Minggu, 4 Mei 2025 – 15:00 WIB
Surabaya, VIVA – Di tengah keberangkatan jemaah calon haji di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, perhatian tertuju pada Sri Dewi Sudarwati, seorang perempuan lansia berusia 66 tahun dari Kediri, Jawa Timur. Sri, seorang pedagang kelontong, berhasil mewujudkan impian berhaji dengan cara yang luar biasa: menabung Rp20 ribu setiap hari selama bertahun-tahun, dalam kotak kayu.
Tanpa menerima warisan, bantuan keluarga, atau dana instan, Sri berhasil menabung dari hasil warung kecil yang ia kelola sejak 1995. Dari hasil dagangannya seperti beras, minyak, dan jajanan ringan, ia menyisihkan uang dengan disiplin. “Saya orang desa dan tidak terbiasa dengan bank, jadi saya simpan uangnya di kotak kayu saja,” ujar Sri dengan senyuman.
Impian Sri untuk berhaji mulai muncul pada tahun 2009. Meskipun kondisi ekonomi keluarganya belum memungkinkan saat itu dan anak-anaknya masih kecil, niat tulusnya menjadi langkah awal dalam perjalanan spiritual yang panjang. Setiap hari, Sri menyisihkan Rp20 ribu ke dalam kotak kayu yang menjadi saksi bisu perjuangannya.
Pada tahun 2012, tabungan Sri mencapai Rp25 juta, cukup untuk mendaftar haji. Meskipun berangkat sendirian karena suaminya sudah berhaji sebelum meninggal, keputusan mereka untuk berhaji secara bergantian menjadi bukti kesepakatan hati yang kuat, meskipun dihadapkan pada keterbatasan ekonomi.
Pada Sabtu, 3 Mei 2025, pukul 14.20 WIB, Sri berangkat ke Tanah Suci bersama rombongan Kloter 5 Embarkasi Surabaya. Meskipun berangkat sendirian, ia merasa damai dan tenang. “Saya ingin meneruskan perjalanan suami saya, dan berdoa agar anak-anak dan cucu-cucu saya juga bisa berhaji atau umrah suatu hari nanti,” ucapnya lirih.
Kisah Sri telah mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Kepala Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur, Akhmad Sruji Bahtiar. Ia menekankan bahwa semangat Sri adalah bukti bahwa haji bukan hanya tentang harta, tetapi juga tentang tekad dan usaha.
Ia juga mengingatkan seluruh calon jemaah haji untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci mengingat suhu udara yang bisa mencapai 48 derajat Celsius.
Kisah Sri Dewi adalah inspirasi bagi mereka yang memiliki mimpi besar namun merasa terbatas oleh kondisi ekonomi. Meskipun zaman telah berubah dan menabung melalui bank lebih aman dan praktis, semangat Sri tetap relevan: bahwa impian besar bisa diraih melalui langkah kecil yang konsisten.
Halaman Selanjutnya