Peringatan tsunami dicabut setelah aktivitas gunung berapi Gunung Ruang menurun

Jakarta (ANTARA) – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada hari Minggu telah mencabut peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan menyusul letusan Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

“Potensi letusan besar mengalami penurunan, sehingga kemungkinan terjadinya tsunami menjadi lebih kecil,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan dalam pernyataan yang diterima di sini pada hari Minggu.

Pada tanggal 1-21 April 2024, hingga pukul 12:00 waktu setempat (GMT+8), PVMBG mencatat sebanyak 10 letusan di Gunung Ruang mulai pada tanggal 16 April, pukul 13:37 waktu setempat.

Letusan besar terjadi pada tanggal 17 April, pukul 20:15 waktu setempat. Letusan berkelanjutan disertai suara gemuruh dan getaran yang dirasakan hingga ke Pos Pengamatan Gunung Ruang di Desa Tulusan, Kecamatan Tagulandang.

Letusan eksplosif terjadi di Pulau Ruang, diikuti oleh pelepasan material bercahaya dan awan panas.

Sementara itu, Pulau Tagulandang turut hujan batu dan pasir, yang dikeluarkan dari gunung berjarak 10 kilometer tersebut.

Hasil pemantauan visual yang dilakukan oleh PVMBG pada tanggal 21 April, hingga pukul 12:00 waktu setempat mencatat asap putih tebal setinggi 200 meter dari kawah utama dan tidak ada letusan yang diamati.

“Hal ini menunjukkan penurunan aktivitas letusan di Gunung Ruang,” kata Gunawan.

Pada tanggal 21 April, dari pukul 00:00-12:00 waktu setempat PVMBG mencatat 25 gempa vulkanik dangkal dan 19 gempa vulkanik dalam.

Tim PVMBG telah memasang stasiun pemantauan seismik di Pos Pengamatan Gunung Ruang yang berjarak sekitar lima kilometer dari puncak untuk memantau aktivitas gunung tersebut.

Berita terkait: Letusan Gunung Ruang rusakkan 498 rumah, fasilitas umum: BNPB

Berita terkait: Pemerintah akan memulihkan pariwisata Sulawesi Utara setelah letusan Gunung Ruang: Uno

MEMBACA  Empat belas penumpang diselamatkan setelah pesawat Smart Air keluar landasan pacu

Penerjemah: Sugiharto Purnama, Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024