Perhatikan tiga hal untuk mengurangi kebakaran hutan: menteri

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kehutanan Indonesia Raja Juli Antoni menekankan tiga aspek yang perlu dipertimbangkan dalam upaya mengurangi kebakaran hutan dan lahan selama Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan 2025 di Riau pada Jumat.

“Berdasarkan data, syukurlah, secara nasional, tren kebakaran hutan dan lahan terus menurun. Dari tren penurunan tersebut, saya belajar bahwa ada setidaknya tiga faktor,” katanya.

Dalam pernyataan yang diterima di sini, dia mengatakan bahwa aspek pertama adalah kerjasama dan koordinasi antara pemangku kepentingan.

Menurut menteri, pemerintah bersama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan pemangku kepentingan lain sedang melakukan upaya untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.

Aspek kedua adalah penegakan hukum yang efektif dan kebutuhan partisipasi aktif dari berbagai kelompok masyarakat.

Penegakan hukum yang efektif berarti jika terjadi kebakaran hutan di lahan dengan sertifikat hak guna usaha atau di area hutan, hukum akan ditegakkan secara permanen, jelasnya.

“Faktor ketiga adalah partisipasi masyarakat. Tanpa partisipasi aktif masyarakat, khususnya generasi muda, ancaman kebakaran hutan dan lahan akan tetap ada,” katanya.

Beliau berharap bahwa melalui Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan, ketiga aspek tersebut akan diprioritaskan.

Jambore tersebut diadakan untuk mendidik generasi muda tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap.

Kementerian Lingkungan Hidup telah mengidentifikasi 142 titik panas dengan potensi kebakaran hutan dan lahan hingga pertengahan April 2025. Ini mencerminkan penurunan 80 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Mengomentari di Jakarta pada 17 April 2025, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa 142 titik panas tersebut memiliki status kepercayaan tinggi.

Hingga saat ini, Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah adalah beberapa daerah yang telah mencatat kebakaran lahan.

MEMBACA  Peluang kerja besar di Eropa untuk tenaga kesehatan, kata BRIN

Terkait berita: Indonesia, Norwegia memperkuat komitmen terhadap pelestarian hutan

Penerjemah: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2025