Peresmian Dua SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Berikan Dukungan Penuh bagi Program MBG

BANJARBARU – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara groundbreaking untuk 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) di Banjarbaru, Kamis (21/8/2025). Kapolri juga meresmikan dua fasilitas SPPG yang sudah beroperasi.

Melalui kegiatan ini, Sigit berharap Polri bisa terus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Presiden Prabowo Subianto. “Semoga SPPG yang ada kedepannya benar-benar bisa bermanfaat untuk mendukung program Bapak Presiden, yaitu MBG, demi tingkatkan kualitas SDM anak-anak kita,” ujarnya di Polda Kalsel.

Sigit juga mengungkapkan bahwa Polda Kalsel sedang membangun Green House untuk mendukung program makan bergizi gratis. Tujuannya adalah untuk menyuplai bahan baku makanan dari program MBG. “Kita harap ini betul-betul bermanfaat dan bisa dirasakan oleh masyarakat yang memerlukan,” katanya.

Lebih lanjut, Sigit menyebutkan Polda Kalsel telah menyiapkan lahan seluas 12.000 meter persegi guna mendukung kesuksesan program ketahanan pangan. Rencananya, akan ditambah lagi 20.000 hektar yang saat ini masih dikelola oleh Inhutani.

Sigit berharap harga pangan dapat tetap stabil dan ketergantungan pada impor bisa dikurangi. Saat ini, Polri sudah memiliki 458 SPPG dengan perkiraan penerima manfaat sekitar 1,6 juta orang. Seluruh SPPG tersebut juga telah menyerap kurang lebih 22.900 tenaga kerja.

Ia berharap semua ini dapat membentuk ekosistem yang baik. Di satu sisi membuka lapangan kerja, di sisi lain mendukung program pemerintah dan pertumbuhan ekonomi daerah. “Saya harap program di Kalsel ini berjalan dengan sukses,” ucapnya.

Menurutnya, kunci utamanya adalah sinergi antarlembaga. Forkopimda harus terus berkoordinasi dengan baik. “Saya minta Kapolda untuk terus bekerja sama dengan masyarakat, kelompok tani, dan semua elemen yang bisa diajak berkontribusi mendukung program andalan Presiden,” tambahnya.

MEMBACA  Siapa Margrethe Vestager? Regulator antimonopoli dan wanita lain yang menyulut ketakutan bagi Big Tech