Perekonomian Tiongkok Diproyeksikan Tembus Rp399.000 Triliun dalam 5 Tahun Mendatang

Ekonomi China Diprediksi Lampaui Rp 399.000 Triliun dalam 5 Tahun

SHANGHAI – Perdana Menteri China Li Qiang memproyeksikan bahwa ekonomi negaranya akan melampaui USD 23,9 triliun atau sekitar Rp 399.000 triliun dalam waktu lima tahun kedepan. Optimisme ini disampaikannya saat membuka Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE) di Shanghai, Rabu (5/11). Acara ini dihadiri oleh para pemimpin pemerintahan dan juga pelaku bisnis dari seluruh dunia.

Li menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ini akan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan global. Hal ini juga menunjukkan ketahanan dan kemampuan ekonomi China di tengah dinamika perdagangan internasional yang berubah-ubah. Ia menggambarkan China sebagai pasar yang terus berkembang dan menjadi tujuan yang sangat penting bagi perusahaan-perusahaan global.

Pemerintah China akan memfokuskan kebijakan ekonominya pada perluasan permintaan domestik, terutama dengan meningkatkan daya konsumsi masyarakat. "Kami akan terus memperkuat konsumsi dalam negeri untuk membuka potensi pasar yang sangat besar," ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Pernyataan ini datang tak lama setelah Beijing dan Washington mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam perdagangan saat pertemuan di Korea Selatan. Dalam pertemuan puncak tersebut, Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping sepakat untuk menurunkan tarif dan mencabut beberapa pembatasan ekspor serta hambatan perdagangan lainnya.

Menanggapi ketegangan dagang yang sebelumnya memanas, Li mengingatkan tentang bahaya dari proteksionisme. "Tindakan unilateral dan proteksionis telah menyebabkan dampak serius terhadap tatanan ekonomi dan perdagangan global," katanya. Ia menambahkan bahwa China akan terus memperkuat kerjasama internasional untuk menjaga rantai pasokan dunia agar tetap stabil dan terbuka.

MEMBACA  First Energy menghindari tuduhan pidana dengan membayar $20 juta dalam kasus korupsi yang meluas